Dark/Light Mode

Buntut Kasus Pelecehan Seks Di Jombang

Pesantrennya Ditutup, Kasian Ribuan Santrinya

Jumat, 8 Juli 2022 08:03 WIB
Polisi menggeledah pesantrean Shiddiqiyyah, Jombang, Jatim, untuk mencari tersangka pelecehan seksual. (Foto: Ist)
Polisi menggeledah pesantrean Shiddiqiyyah, Jombang, Jatim, untuk mencari tersangka pelecehan seksual. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Menurut Waryono, pencabulan bukan hanya tindakan kriminal yang melanggar hukum, tetapi juga perilaku yang dilarang ajaran agama. "Kemenag mendukung penuh langkah hukum yang telah diambil pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut," terang Waryono.

Selanjutnya, kata Waryono, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kantor Kemenag Jombang, serta pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa para santri tetap dapat melanjutkan proses belajar dan memperoleh akses pendidikan yang semestinya.

Baca juga : GP Ansor Minta Tersangka Segera Ditangkap, Izin Ponpes Harus Dibekukan

“Yang tidak kalah penting agar para orang tua santri ataupun keluarganya dapat memahami keputusan yang diambil dan membantu pihak Kemenag. Jangan khawatir, Kemenag akan bersinergi dengan pesantren dan madrasah di lingkup Kemenag untuk kelanjutan pendidikan para santri," ujarnya. 

Ketua PP GP Ansor, Luqman Hakim ikut memantau kasus ini. Dia meminta, MSAT jangan melakukan perlawanan. Karena hanya akan memperburuk citra pesantren.

Baca juga : BPH Migas Ingatkan Pentingnya Pengawasan Dan Peran Masyarakat

Menanggapi kasus ini, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto menyarankan, para orang tua menarik anaknya dari pondok pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Sebab, ponpes itu dinilai melindungi DPO.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.