Dark/Light Mode

Dipaparkan CT

Ekonomi Kita Kebal Resesi Tahan Krisis

Senin, 8 Agustus 2022 07:30 WIB
Chairman CT Corp Chairul Tanjung menyampaikan materi saat Gala Dinner and Economic Outlook 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022). Kegiatan yang dihadiri 350 nasabah Bank Mega tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi serta gambaran tentang prediksi perekonomian di tahun 2022. (ANTARA FOTO/Moch Asim).
Chairman CT Corp Chairul Tanjung menyampaikan materi saat Gala Dinner and Economic Outlook 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022). Kegiatan yang dihadiri 350 nasabah Bank Mega tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi serta gambaran tentang prediksi perekonomian di tahun 2022. (ANTARA FOTO/Moch Asim).

 Sebelumnya 
Ketiga, kebijakan zero Covid-19 oleh China akan berdampak besar bagi perekonomian dunia. Salah satu contohnya adalah aturan main pada suplai barang. “Jadi kalau lockdown pengaruhnya ke dunia. Dan mudah-mudahan Presiden China menyadari bahwa varian Covid-19 yang baru tidak terlalu bahaya dan bisa perlahan meninggalkan zero Covid policy,” harap CT.

Keterangan terkait data ekonomi ini diutarakan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ketum Golkar ini menjelaskan, di tengah tekanan inflasi global dan ancaman resesi, ekonomi Indonesia justru tumbuh impresif 5,44 persen pasa triwulan II 2022. Kinerja perekonomian Indonesia mendapat keuntungan dari faktor domestik dan global.

Baca juga : Erick Gerah RI Keok Sama AS Dan Brazil

Secara global, gangguan rantai pasok dunia berdampak pada kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia dan memberikan windfall terhadap kinerja ekspor. Di tingkat domestik, pelonggaran mobilitas penduduk dan momen Idul Fitri mendorong ekspansi konsumsi masyarakat, sekaligus menjadi stimulus peningkatan suplai.

“Dari sisi produksi, lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, dan perdagangan,” ungkap Airlangga.

Baca juga : Diserang Demam, 4 Pemain Persija Kembali Latihan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, Indonesia tengah menghadapi ujian berat, berupa ancaman krisis pangan, energi, dan ketidakpastian global. Indonesia tengah dihadapkan pada kondisi yang tidak normal. Terlebih, saat ini banyak negara menghadapi krisis ekonomi. Kondisi ini bisa memberikan dampak terhadap krisis lainnya.

Mengutip data IMF, paling tidak sebanyak 60 negara yang perekonomiannya diperkirakan akan ambruk. 42 di antaranya dipastikan sudah menuju ambruk. “Kita harus bersyukur, Indonesia dalam keadaan baik. Ketahanan pangan dan energi masih terjaga. Ekonomi terus tumbuh meski inflasi naik di angka 4 persen lebih, tapi kita juga harus waspada,” ujar Moeldoko.

Baca juga : Perekonomian Kita Ditopang Domestik, Probabilitas Resesi Hanya 2 Persen

Selama ini, diakuinya, pemerintah bekerja keras agar masyarakat tidak terbebani kenaikan harga komoditas imbas dari ketidakpastian global. Moeldoko mencontohkan pemberian subsidi untuk BBM dan gas, yang nilainya mencapai Rp 502 triliun.

“Jadi, bapak ibu yang naik sepeda motor, itu negara mensubsidi 3,7 juta rupiah dalam satu tahun. Bagi yang naik mobil, negara mensubsidi 19,2 juta rupiah setahun. Untuk itu, saya mohon kita berhemat dalam menggunakan BBM,” pesannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.