Dark/Light Mode

Omongin Sambo

Yuk, Kita Tonton Kapolri Disidang DPR Siang Ini

Rabu, 24 Agustus 2022 06:40 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Istimewa).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Partai Golkar juga membela Sigit. Ketua DPD Partai Golkar Jabar Jaro Ade menyayangkan munculnya usul tersebut. Sebab, dia melihat, kinerja Kapolri saat ini dinilai sudah cukup baik.

Bahkan, mantan pengacara Bharada E, Deolipa, yang selama ini cukup kritis dan terbuka ke publik terkait kasus Sambo, juga menolak Kapolri dinonaktifkan. "Jangan pernah menurunkan Kapolri dan Wakapolri, saya akan jadi pembelanya. Sayalah orang orang pertama yang akan bela" tegasnya.

Pembelaan juga datang dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. "Kapolri saya lihat cukup sigap, tegas, dan berani, serta profesional dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya," kata Abbas, kemarin.

Baca juga : Kamis, Sambo Hadapi Sidang Etik Propam

Sejauh ini, Kapolri tidak tinggal diam dalam kasus ini. Ia bahkan turun tangan langsung untuk membuat semuanya terang benderang.

Kemarin, Kapolri kembali melakukan mutasi besar-besaran terhadap pihak-pihak yang ikut skenario Sambo. Dalam telegram rahasia nomor ST/1751/VIII/ KEP./2022, ada 24 personel yang dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Dari 24 personel itu, 4 berpangkat Kombes, 5 AKBP, dan 2 Kompol. Lalu, ada 4 AKP, 2 Iptu, dan 1 Ipda. Selebihnya, satu Bripka, satu Brigadir, dua Briptu, dan dua orang Bharada.

Baca juga : Netizen Salut, Kapolri Sigit Berani Non Aktifkan Kadiv Propam

Hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J juga baru saja diterima Bareskrim. Autopsi uang ini dilakukan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

Kembali ke soal rapat di Komisi III, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio berharap, DPR bisa membongkar kasus Sambo dengan transparan. Momen ini akan menjadi panggung yang akan dinilai publik.

"Kalau hasilnya sama saja dengan yang dibaca di media, ya medianya yang bakal banyak dapat penghargaan dari masyarakat, bukan wakil rakyat," ucap Hendri. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.