Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Duit APBN Dipakai Belanja Impor
Kata Presiden, Ini Bodoh Banget
Rabu, 24 Agustus 2022 06:50 WIB
Sebelumnya
Untuk diketahui, kritik Jokowi soal impor dengan duit negara bukan kali pertama disampaikan. Sepanjang tahun ini saja, sudah berkali-kali kepala negara menyinggung hal tersebut.
Terbaru, saat Jokowi menyampaikan sambutan di acara pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6). Sampai 4 kali Jokowi menyebut kata “bodoh” terkait kebiasaan impor.
Baca juga : Ditemani Ganjar, Jokowi Tanam Kelapa Genjah Di Boyolali
Anggota Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno mendukung sikap Presiden yang mengesampingkan impor. Menurutnya, jika sudah ada produk lokal dengan kualitas sebanding, tentu akan lebih baik jika belanja pemerintah pakai produk dalam negeri. Kecuali, produk berteknologi tinggi yang memang belum bisa kita produksi.
“Harus dibuat indeks kinerja yang jelas dan tegas. Imbauan demikian sudah ada berkali-kali, tapi realisasinya belum memuaskan,” ungkap kader banteng itu.
Baca juga : Angkat Atlet Difabel Jadi PNS, Menpora: Komitmen Presiden Tentang Kesetaraan
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut, dari dulu persoalannya tidak berubah. Jika masih ingat, tahun 2019 terjadi fenomena cangkul impor. Standarisasi barang lebih pro terhadap produk impor menjadi biang keladi persoalan ini.
Alasannya klasik, produsen lokal, apalagi UMKM dianggap tidak memiliki kualitas yang sesuai kriteria. Padahal seharusnya ada pendampingan dan bantuan untuk memenuhi standarisasi yang diharapkan. Peraturan soal serapan minimum produk UMKM dalam pengadaan barang memang ada, tapi tidak berjalan.
Baca juga : Top, Atlet Muda PB Djarum Borong Gelar Piala Presiden
“Presiden idealnya membuka nama-nama menteri yang gagal meningkatkan konten lokal dalam pengadaan barang jasa. Bahkan untuk BUMN, bisa dikurangi PMN-nya jika tidak ada perbaikan signifikan dalam pengadaan barang dan jasa,” pungkasnya. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya