Dark/Light Mode

Perdana Kena Covid

Curiga Varian XBB Sudah Merebak, Prof. Tjandra Minta Vaksinasi Bivalen Segera Dimulai

Kamis, 20 Oktober 2022 08:20 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama curhat kena Covid-19. Badannya terasa nggak enak. Ada batuk berdahak kuning, ditambah nyeri tenggorok.

"Tadi pagi (Rabu, 19 Oktober), keluhannya relatif tetap. Tapi, makin siang makin terasa lemah dan mual. Saya periksa PCR, hasilnya keluar barusan. Positif," ungkap Prof. Tjandra dalam pesan singkat yang diterima RM.id, Rabu (19/10) malam.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI ini mengaku mengalami gejala Covid yang cukup mengganggu.

"Badan agak demam (subfebris), terasa lemah (fatigue), dan mual cukup hebat. Barusan, saya menghubungi Puskesmas dekat rumah, supaya dikirimkan obat Covid-19," tuturnya.

Baca juga : Paloh Kasih Bukti Loyal Ke Jokowi

Tak kalah penting, Prof. Tjandra juga sudah menghubungi teman-teman yang punya riwayat rapat dengannya, juga stafnya di kampus untuk segera memeriksakan diri.

"Kebetulan, kemarin ada rapat tentang pengembangan ilmu hukum kesehatan, termasuk kemungkinan membuka program studinya," papar Prof. Tjandra.

Faktanya, dosis penuh vaksin Covid dan dua kali booster yang telah diterima Prof. Tjandra, tidak menjamin seseorang bebas dari virus yang mulai terdeteksi di Indonesia, pada Maret 2020.

"Saya sudah mendapat booster dua kali dan tetap juga hari ini positif. Ini adalah pertama kali saya mendapat Covid-19, sejak pandemi bermula," tuturnya.

Baca juga : Prof. Tjandra: Dunia Meminta Kita Untuk Belajar Sepanjang Hayat

"Kejadian yang saya alami, membuat kita memang harus tetap waspada. Covid-19 masih bersama kita. Pandemi belum usai," imbuh Prof. Tjandra.

Vaksin Bivalen

Pada kesempatan yang sama, Prof. Tjandra juga menyoroti data harian Covid-19 di Tanah Air, yang meningkat dalam dua hari ini. Bukan tak mungkin, kenaikan kasus itu dipicu oleh subvarian XBB.

Terkait hal tersebut, Prof. Tjandra menyarankan pemerintah untuk segera memulai vaksinasi Bivalen, bagi masyarakat kita. Karena vaksin tersebut dapat mencegah varian Covid sejak zaman Wuhan, dan menangkal varian Omicron sekarang ini.

Baca juga : Prof. Tjandra Minta Publik Tunggu Hasil Analisis Mendalam, Terkait Kematian Korban

Selain itu, pemerintah juga harus mulai mewaspadai kemunculan varian XBB.

"Beberapa negara, misalnya Thailand, sudah mulai mengawasi orang yang datang dari negara yang ada atau banyak varian XBB-nya. Karena itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kita juga harus waspada," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.