Dark/Light Mode

Usulan Ombudsman

Bentuk Satgasus Gagal Ginjal Anak

Rabu, 26 Oktober 2022 08:00 WIB
Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng. (Foto: dok. Ombudsman RI).
Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng. (Foto: dok. Ombudsman RI).

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Kepala BPOM Penny Lukito mengakui belum pernah menguji kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat sirop. BPOM tak pernah mencari kedua zat kimia tersebut dalam uji coba obat. Lagipula, belum ada standar kadar uji EG dan DEG di dunia internasional. “Inilah standar yang harus kami kembangkan sekarang. Sehingga menjadi bagian dari sampling rutin dari BPOM,” katanya.

Jumlah Kasus Tak Bertambah

Di tempat terpisah, Jubir Kemenkes dr. M Syahril memberikan kabar baik. Kata dia, jumlah kasus baru gagal ginjal akut pada anak, tidak bertambah sejak 22 Oktober 2022.

Baca juga : Ombudsman Desak Pemerintah Tetapkan KLB Gagal Ginjal Akut

Hingga Senin (24/10), terdata 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal dari 26 provinsi. Sebanyak 80 persen kasus, terlacak di DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara. Dengan persentase angka kematian, mencapai 56 persen, atau berjumlah 143 kasus.

Penambahan 6 kasus, termasuk 2 kematian yang dilaporkan, bukanlah kasus baru. “Itu adalah kasus lama, yang terjadi pada September dan awal Oktober, yang baru dilaporkan pada Senin 24 Oktober 2022. Sejak 22 Oktober, tidak ada lagi kasus baru,” ujarnya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin.

“Walau tidak ada penambahan kasus baru, pemerintah tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan,” tambahnya.

Baca juga : Alhamdulillah, Sejak 22 Oktober, Kasus Gagal Ginjal Akut Tidak Bertambah

Surat Edaran (SE) Kemenkes pada tanggal 18 Oktober 2022, yang meminta fasilitas layanan tidak menjual dan meresepkan sirup obat, untuk sementara telah berhasil mencegah penambahan kasus baru. RSCM, sebagai RS rujukan, tidak mengalami penambahan pasien baru sejak 22 Oktober 2022.

Kemenkes juga telah mendatangkan antidotum Fomepizole sebagai obat penawar gagal ginjal akut anak dari Singapura sebanyak 26 vial, dan dari Australia sebanyak 16 vial. Selanjutnya, juga akan mendatangkan ratusan vial dari Jepang dan Amerika Serikat. Penawar ini akan segera didistribusikan ke RS rujukan pemerintah. “Obat ini gratis,” ujar dr Syahril.

Dari hasil pemberian obat Fomepizole di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, 10 dari 11 pasien terus mengalami perbaikan klinis. Tidak ada kematian. Tidak ada perburukan lebih lanjut. Anak sudah mulai dapat mengeluarkan air seni (BAK). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.