Dark/Light Mode

Saksikan Jeritan Hati Ibunda Brigadir J Di Pengadilan

Tak Terasa, Air Mata Jatuh Berlinang

Kamis, 3 November 2022 06:50 WIB
Orang tua Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Samuel Hutabarat (kanan) dan Rosti Simanjuntak (kiri) memasuki ruangan untuk bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (Foto: NG PUTU WAHYU RAMA / RM).
Orang tua Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Samuel Hutabarat (kanan) dan Rosti Simanjuntak (kiri) memasuki ruangan untuk bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (Foto: NG PUTU WAHYU RAMA / RM).

 Sebelumnya 
Dirinya juga turut berbelasungkawa kepada seluruh keluarga Brigadir J. Dia juga berterima kasih diberi kesempatan bertemu dan menyampaikannya secara langsung kepada keluarga Brigadir J. “Semoga Yosua diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa serta keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran,” tambahnya.

Seolah tidak mendengarkan kedua ucapan maaf terdakwa, Rosti terus menangis. Sembari mencurahkan seluruh isi hatinya. “Kami mohon, Pak Hakim dan Pak Jaksa, berikan kami keadilan-keadilan. Hanya itu harapan kami karena hakim adalah wakil Tuhan buat kami, orang yang lemah,” kata Rosti.

Baca juga : Sertifikasi Profesi Sangat Penting Bagi Pencari Kerja Di Masa Depan

Rosti mengatakan, mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo yang jadi otak pembunuhan berencana terhadap anaknya tidak memiliki hati nurani. Menurut Rosti, semua terdakwa bersekongkol untuk menutupi kebohongan demi kebohongan.

Rosti juga memohon kepada jaksa menyelidiki Kuat dalam kasus ini. Dia menegaskan, seribu kata maaf tak mampu mengembalikan nyawa anaknya.

Baca juga : Bharada E Jawab Tegas, Siap Komandan!

“Tolong diselidiki Kuat Ma’ruf sebenarnya, jangan hanya berkata maaf. Kalau maaf di bibir gampang 1.000 kali bisa disebutkan dalam setiap menit, tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan Tuhan kalau anakku yang kalian inginkan kematiannya sudah berakhir,” ucap Rosti.

Rosti tak kuasa menahan amarahnya saat bertanya ke Kuat dan Ricky apakah mereka sudah puas dengan kematian anaknya. Dia pun memohon maaf kepada majelis hakim karena meluapkan kemarahannya. “Di sinilah saya bisa meluapkan, bagaimana hancurnya hatiku, di sinilah saya bisa ketemu Kuat Ma’ruf yang begitu besar perannya bersama Ibu Putri membunuh anakku almarhum Yosua,” kata Rosti sambil menangis.

Baca juga : Pemeriksaan Tersangka Di Lapangan Tak Dikenal Dalam Budaya Papua

Rosti lalu mengingatkan sumpah yang diucapkan Ricky di hadapan majelis hakim dan Tuhan. Rosti meminta, Ricky berkata jujur dan tidak mengikuti skenario kebohongan yang dibangun Ferdy Sambo.

“Jadi sebagai kamu punya ibu, anak, keturunan, apa yang kita tabur, tanam, suatu saat akan kita tuai. Jadi kalau kamu minta maaf di sini, mohon berkata jujur. Jangan ikuti skenario-skenario kebohongan. Saya minta jangan hanya di mulut, mulut itu gampang. Ini adalah harimaumu yang menerkam dirimu sendiri. Jadi berkata jujur,” ucap Rosti. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.