Dark/Light Mode

Kasus Suap Masuk Fakultas Kedokteran Unila

Jaksa Korek-korek Saksi, Banyak Nama Baru Disebut

Kamis, 1 Desember 2022 07:30 WIB
Rektor nonaktif Universitas Negeri Lampung (Unila) Karomani memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Rabu, (30/11/2022). (ANTARA FOTO/Ardiansyah/YU).
Rektor nonaktif Universitas Negeri Lampung (Unila) Karomani memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Rabu, (30/11/2022). (ANTARA FOTO/Ardiansyah/YU).

 Sebelumnya 
Namun saat ditanya berapa jumlah infak, Karomani tidak mengetahuinya. Menurutnya, urusan infak diserahkan kepada Mualim dan Budi Sutomo. Keduanya dosen Unila kepercayaan Karomani.

Jaksa kemudian menunjukkan bukti bahwa nilai Zaki Algifari hanya 480. Namun tetap lolos. Karomani berdalih tidak tahu nilai Zaki Algifari ada di bawah standar yang telah ditentukan. “Kalau saya tahu dari awal pasti saya batalkan (kelulusannya),” ujarnya.

Sementara itu, Zulkifli Hasan ketika dikonfirmasi membantah dirinya tidak pernah menitipkan keponakannya untuk diloloskan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila.

“Saya tidak punya ponakan yang daftar ke Unila, apalagi titip uang,” kata Zulkifli Hasan kepada Rakyat Merdeka via pesan pendek.

Baca juga : Kasus Suap Maba Unila, KPK Panggil Bupati Lamteng Dan Lamtim

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menandaskan tidak pernah berkomunikasi lewat seseorang bernama Ary. Termasuk memberikan uang pelicin agar Zaki Algifari bisa masuk Unila. “Juga tidak kenal dengan Prof Karomani,” jawab Zulkifli.

Pada dalam sidang ini, bukan hanya nama Zulkifli Hasan yang disebut menitipkan kerabatnya agar lolos Seleksi Jalur Mandiri Unila.

Menurut Karomani, dirinya mencatat ada 23 nama mahasiswa titipan lainnya yang ingin masuk Fakultas Kedokteran Unila. Rekomendasinya ada yang berasal dari Mualimin dan Budi Sutomo.

Penitip mahasiswa itu mulai dari Anggota DPR yakni Utut Adianto, Tamanuri, hingga Muhammad Khadafi. Selain itu, turut tercantum nama Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad. Termasuk politisi senior asal Lampung, Alzier Dianis Thabrani.

Baca juga : 233 Sekolah Di Jakarta Sudah Saatnya Direhab

Namun Karomani mengatakan, tidak semua pihak yang titipannya lolos memberikan sumbangan. Sebab ada juga yang tidak memberikan sama sekali.

Dalam sidang jaksa juga memaparkan catatan Karomani, soal mahasiswa titipan. Antara lain Nadyanka Zafirah Data Adiwiguna (Utut Adianto Anggota DPR PDIP), Aisyah Qintara dan Nabila Putri (Thomas Rizka), Karisya Dianta Atede (Anggota DPR NasDem Tamanuri), Siti Naya Avivah (Polda Joko).

Kemudian Nindya Azfarina (Kadisdikbud Provinsi), Reni Adelia Ruli (Musa Ahmad Bupati Lamteng), Faalih Mathul Hajariah (Pendekar BTN), Zaki Algifari (Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan), Zalfa Aditia Putra (Andi Desfiandi).

Lalu Ramadhan Rafi Atha Pradifa (Anggota DPR PKB M Khadafi), Aisyah Ramadhan Paduan Ratu (Kel Banten), Fitri Sri Wahyuni (WR 2), Mariani (Asep Banten), Anggun Cahya Putri (ADT).

Baca juga : Wisudawan Termuda Unisba Ini Lulus Fakultas Kedokteran Dalam Usia 20 Tahun 8 Bulan

Selanjutnya ada Namira Azahra (Patah), Nasrina Talidah (Zam), Ratu Berta Sofian (Urip), Azahra Fadhila (Mahf), Maharani (Bud), Muhammad Zanila (Dub), Alista Putra M (BA), dan Ureyza Prianti.

Diketahui dalam perkara ini, Andi Desfiandi didakwa menyuap Karomani Rp 250 juta agar meloloskan kerabatnya sebagai mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unila.

Selain dari Andi Desfiandi, Karomani diduga menerima suap hingga Rp 5 miliar dari pihak lain terkait penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri Unila. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.