Dark/Light Mode

Mobil listrik Disubsidi 80 Juta

Ongkos Naik Haji Disubsidi Juga

Kamis, 22 Desember 2022 06:35 WIB
Ilustrasi. Calon Haji. [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]
Ilustrasi. Calon Haji. [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

 Sebelumnya 
“Apakah Pemerintah merasa berat un­tuk memanjakan rakyatnya dengan biaya murah. Tapi merasa ringan memanjakan pejabat atau orang kaya dan semacam­nya,” kata dia.

Akun @Abdullah_Zabut juga menolak penghapusan subsidi biaya ibadah haji. Sebagai win-win solution, kata dia, sub­sidinya diperkecil menjadi 20-25 persen per jemaah.

“Jangan dihapus. Hal itu dilakukan agar sustanibilitas keuangan haji tidak terganggu,” katanya.

Baca juga : Wuih, Orang Kaya Dimanjain

Menurut @Zaizui, bila Pemerintah memaknai lain istitho’ah sebagai ke­mampuan holistik, harusnya Pemerintah konsisten jangan membiarkan orang mendaftar dengan utang atau kredit dari bank. Soalnya, kata dia, kebijakan pendaftaran haji dengan utang dan kredit itu membuat antrean haji membludak.

“Kalau mau calon jemaah haji bayar penuh, jangan pakai deposit DP di bank, sehingga tidak ada antrean,” tukas @Lubis_Jhonny.

Menurut @Hdsambodo, sistem pendaftaran ibadah haji yang harus di­ubah, bukan subsidinya yang dihapus. Dia bilang, sekarang punya duit Rp 25 juta sudah bisa mendaftar haji. Dampaknya, antrean haji menjadi tidak logis.

Baca juga : Pemerintah Diminta Evaluasi Reformasi Subsidi Energi, Hapus Subsidi Harga

“Jangan dihapus subsidi haji. Enak yang sudah berangkat haji karena sudah dapat subsidi. Kasihan yang belum berangkat haji kena imbas subsidi dihapus, padahal sudah daftar haji selama bertahun-tahun,” tukas @Ceu_odah.

Sementara, @Yana setuju subsidi biaya haji dihapus. Dia bilang, karena ada sub­sidi, biaya haji jadi lebih murah, akhirnya jadi lebih banyak yang daftar, sedangkan kuotanya terbatas. Karena kuota terbatas dengan jumlah calon peserta yang se­makin banyak, membuat masa tunggu antreannya jadi semakin lama. “Ide ba­gus. Akan mengurangi antrian haji juga. Yang gak mampu haji masih bisa umrah,” ujar @Robby_karman.

Akun @arifmnajib juga setuju sub­sidi biaya haji dihapus dan membayar biaya dengan full. Yang penting, kata dia, pemberangkatan ibadah haji tidak melaui antrean yang lama dan berpuluh-puluh tahun.

Baca juga : Mobil Listrik Bisa Jadi Sarana Indonesia Capai NDC 2030 Dan Net Zero Emission 2060

“Yang harus disubsidi itu orang yang tidak mampu. Sedangkan haji wajib bagi yang mampu. Jadi, subsidi tidak tepat sasaran,” kritik @Saifel.

Menurut @Boesthamia, bagi jemaah yang niat ibadah dan mampu berhaji, berapapun biaya yang dibutuhkan pasti akan dibayar. “Usulan penghapusan subsidi biaya haji sebagai usulan yang konyol dan dari orang yang tidak peduli rakyat serta tidak paham hitung-hitungan ekonomi,” kritik @Syahbas. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.