Dark/Light Mode

Kasus Proyek Menara BTS 4G

Lobi-lobi Dilakukan Di Lapangan Golf...

Jumat, 20 Januari 2023 07:30 WIB
Direktur Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi. (Foto: Dok. Puspenkum Kejagung).
Direktur Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi. (Foto: Dok. Puspenkum Kejagung).

 Sebelumnya 
Kasus ini diusut berdasarkan surat perintah nomor Print-23/F.2/Fd.1/07/2022 tertanggal 18 Juli 2022. Direktur Penyidikan JAM Pidsus saat itu, Supardi menjelaskan pengusutan terkait dugaan tindak pidana korupsidalam pembangunan menara BTS 4G oleh BAKTI Kemenkominfo.

Kasus ini menyangkut pem­bangunan internet pelayanan publik dan jasa internet pedesaan di sejumlah daerah.

JAM Pidsus Febrie Adriansyah menambahkan telah menemukandugaan peristiwa pidana atau pelanggaran hukum dalam pem­bangunan menara BTS.

Proyek ini diduga bermasalah karena banyak keluhan dari masyarakat yang tidak bisa mengi­kuti pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19. Akibat sulit dapat sinyal internet.

Baca juga : Kejagung Angkut Tiga Mobil Milik Tersangka

Kemenkominfo mengaku baru membangun 4.161 tower BTS di wilayah terluar dan tertinggal hingga September 2022. Targetnya membangun 9.113 BTS.

“Sisanya, sedang terus dikerjakan agar dapat selesai di akhir kabinet ini tahun 2024,” ujar Menkominfo Johnny G Plate.

Pembangunan tower BTS 4G di wilayah terluar dan terting­gal merupakan proyek strategis nasional. Dananya dari iuran pe­rusahaan operator yang dikelola BAKTI. Sebagian dari APBN.

Pembangunan BTS mengguna­kan skema kontrak tahun jamak atau multiyears. Untuk tahap pertama, penyaluran anggarandi­lakukan secara penuh ke kontrak­tor mitra per Desember 2021.

Baca juga : Gibran Dilawan 3 Bupati

Namun pada akhir 2021, Kemenkominfo mengusulkan agar jangka waktu pengerjaan BTS tahap pertama diperpanjang hingga Maret 2022. Karena itu, kontraktor diminta menyertakan tambahan bank garansi.

Ada lima paket pekerjaan yang ditawarkan. Paket 1 meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Lelang dimenangkan konsor­sium FiberHome, Telkom Infra dan MTD. Harga penawarannya Rp 5.123.533.593.800.

Paket 2 meliputi wilayah Sulawesi dan Maluku. Dimenangkan konsorsium FiberHome, Telkom Infra dan MTD. Harga penawaran­nya Rp 4.429.997.621.653.

Paket 3 meliputi wilayah Papua Barat dan Papua Bagian Tengah-Barat. Dimenangkan konsorsium Lintasarta, Huawei dan SEI. Harga penawarannya Rp 6.863.240.902.191.

Baca juga : Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa, Kejati DKI Siapkan 15 Jaksa Penuntut

Paket 4 meliputi wilayah Papua Bagian Tengah-Utara. Dimenangkan konsorsium Infrastruktur Bisnis Sejahtera – ZTEIndonesia. Harga penawaran­nya Rp 6.181.452.848.052.

Paket 5 meliputi wilayah Papua Bagian Timur-Selatan. Dimenangkan Infrastruktur Bisnis Sejahtera – ZTEIndonesia. Harga penawarannya Rp 5.767.961.527.369.

Setelah pekerjaan pembangunan menara tuntas, operator seluler dalam negeri akan mengoperasikan BTS. XL Axiata akan menjadi operator di BTS wilayah Sumatera. Sedangkan Telkomsel di Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.