Dark/Light Mode

Kerusuhan Wamena Tewaskan 10 Orang, Komnas HAM Minta Polri Gerak Cepat

Sabtu, 25 Februari 2023 07:25 WIB
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro (Foto: Istimewa)
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komnas HAM meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kerusuhan di Wamena, Papua secara terang benderang. Menyusul jatuhnya 10 korban jiwa dalam kerusuhan yang dipicu persoalan hoax penculikan anak.

"Kami mendorong aparat penegak hukum, untuk melakukan langkah-langkah prosedural mengungkap fakta peristiwa dan upaya pemulihan terhadap korban dan keluarga korban," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangan persnya, Sabtu (24/2).

Atnike mengatakan, pihaknya turut berdukacita atas kejadian ini. Dia pun mengajak seluruh pihak, agar tidak main hakim sendiri.

Baca juga : Kasus Suap Dana Hibah, KPK Garap Politikus Gerindra Dan Demokrat

"Kami mengajak semua pihak untuk mengedepankan pendekatan, sesuai prinsip HAM dalam proses penegakan hukum. Serta tidak menggunakan aksi kekerasan atau main hakim sendiri," tambahnya.

Dia juga mengimbau masyarakat hingga tokoh agama  untuk bersama-sama mendinginkan suasana.

"Kami mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk meredakan suasana (cooling down system). Agar eskalasi kekerasan tidak terus meningkat," papar Atnike.

Baca juga : Program Kartu Prakerja Diacungi Jempol Dunia

Komnas HAM akan terus memantau perkembangan situasi di Wamena. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri dalam pemulihan ini.

"Komnas HAM akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Papua, Polri, TNI, tokoh-tokoh adat, pemimpin agama, gereja, dan organisasi masyarakat sipil untuk terus mendorong pemulihan situasi HAM dan kehidupan masyarakat di Wamena," ujarnya.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kerusuhan Wamena yang terjadi pada Kamis (23/2)  telah merenggut 10 korban jiwa, 14 luka, dan 15 bangunan yang terdiri dari kios dan rumah dibakar.

Baca juga : Seru, Srikandi Ganjar Gandeng Komunitas Anak Muda Kupang Gelar Battle Rap

"Dua dari 10 jenazah adalah korban amukan massa perusuh. Delapan orang lainnya, merupakan massa perusuh," kata Kapolda Papua di Timika, Papua, Jumat (24/2). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.