Dark/Light Mode
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
“Kecuali atas pertimbangan beliau sendiri, pertimbangan atas parameter kinerja dan seterusnya,” kata Baidowi kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. “Tentu hak prerogatif itu harus kita hormati. Mau nunggu bulan ini, bulan depan. Itu semua tergantung dari beliau,” sambungnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai saat ini Rabu Pon memang sudah tidak sakral seperti sebelum-sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari reshuffle kabinet yang gak jadi-jadi meskipun di hari sakral Rabu Pon.
Baca juga : Reshuffle Jadi Reschedule
“Saya kira soal Rabu Pon itu tidak lagi sakral ya, karena isu soal reshuffle sudah hilang,” kata Adi yang dikontak Rakyat Merdeka tadi malam.
Adi menilai, Rabu Pon yang dianggap sakral sebenarnya hanya persepsi orang dari kebiasaan yang dilakukan Jokowi melakukan reshuffle di hari tersebut. “Rabu Pon ini bagi saya hanya sebatas mitos, rasa-rasanya gak akan terjadi reshuffle ya. Kalau pun toh ada reshuffle mungkin hanya sebatas pergantian Zainudin Amali dan mungkin pengisian kursi wakil menteri yang kosong,” sambungnya.
Baca juga : Rabu Pon, Presiden Di Bali Sore
Sementara Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya meyakini reshuffle masih akan dilakukan sekali lagi akhir masa jabatan Jokowi. Hanya saja presiden masih memilih untuk mengulur-ulur waktu.
Menurutnya, Presiden memang perlu melakukan kehati-hatian melakukan reshuffle jelang masa akhir jabatan. Dikhawatirkan reshuffle makin membuat gaduh baik di level kabinet maupun parpol pendukung pemerintah. “Jangan sampai terkesan hanya karena hanya pertimbangan politik. Tapi harus ada faktor lain agar reshuffle-nya berkualitas, seperti kinerja,” kata sosok yang karib disapa Mas Toto ini tadi malam.
Baca juga : Semoga Aja Berdampak Baik Pada Nasib Rakyat
Soal kapannya, Yunarto mengaku tidak punya pattern khusus. Apakah hari Rabu Pon atau Rabu Pahing, sebagaimana sering dipilih Jokowi. “Prediksi saya tetap hari Rabu sih... He-he-he. Tapi Rabu Pon atau Rabu Pahing ini kita belum tahu, soalnya kita bukan ahli weton sih.. he-he-he,” pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.