Dark/Light Mode

Pelaku Sudah Minta Maaf

Viral Pernyataan Meresahkan Oknum BRIN, Laksana Tri Handoko Bilang Begini...

Senin, 24 April 2023 17:21 WIB
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (Foto: Dok. BRIN)
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (Foto: Dok. BRIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko angkat bicara mengenai viralnya pernyataan meresahkan di media sosial (medsos), yang diduga dilakukan oleh pegawai BRIN berinisial APH, terkait perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.

"Sangat disayangkan. Perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN,” kata Laksana dalam keterangan resminya, Senin (24/4).

Siap-siap Kena Sanksi

Saat ini, BRIN sedang melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar, yang meresahkan masyarakat tersebut.

Baca juga : PLN Nusantara Power Amankan Pasokan Listrik Jelang Lebaran

Konfirmasi ini dilakukan untuk memastikan, apakah benar sivitas tersebut adalah ASN di BRIN atau bukan.

“Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” tegas Laksana.

Kepala BRIN juga mengimbau publik, agar tidak terpancing dengan isu yang beredar. Serta mengajak masyarakat untuk merujuk pada sumber informasi yang terpercaya.

Minta Maaf

Baca juga : Klarifikasi Pernyataannya, Mekeng: Saya Tidak Bilang Boleh Korupsi Asal Nilainya Kecil

Pernyataan APH meresahkan masyarakat, karena mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah lantaran beda penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.

Dalam surat pernyataan bermaterai 10 ribu yang diteken hari ini, Senin (24/4), APH mengaku, pernyataan tersebut murni komentarnya. Akun Facebook-nya tidak sedang dibajak.

Dia pun menuliskan identitas pekerjaannya, sebagai ASN BRIN.

"Komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin (Pakar Astronomi BRIN, Red) diserang sejumlah pihak," ungkap APH.

Baca juga : Vaksin Covid Bakal Berbayar, Prof. Tjandra Bilang Begini

Dalam surat itu, APH telah membuat pernyataan minta maaf yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah.

"Saya berjanji, tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang," tuturnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.