Dark/Light Mode

Pilotnya Tak Kunjung Bebas

Susi Marah: Saya Bom Semua Sendiri

Senin, 8 Mei 2023 09:02 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Instagram Susi)
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Instagram Susi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Susi Pudjiastuti sudah habis kesabaran. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga Pemilik Susi Air ini, amat kesal, karena pilotnya, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera teroris Papua, tak kunjung dibebaskan. Saking kesalnya, Susi ingin mengebom sendiri seluruh anggota teroris yang oleh pemerintah dinamai sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu.

Kemarahan Susi ini diluapkan saat berbicara dengan salah satu tokoh pendeta di Papua, Karel Phil Erari. Rekaman pembicaraan itu lalu diunggah akun Twitter @PartaiSocmed ke dunia maya.

Dalam rekaman berdurasi 9 menit 54 detik itu, Susi terdengar amat kesal. Susi mengaku, selama ini banyak membantu Papua. Selama 20 tahun, Susi Air melayani penerbangan ke Papua demi membantu menggerakkan ekonomi masyarakat di sana. Dia juga beberapa kali turun langsung membantu warga Papua dengan memberikan makanan, obat-obatan, hingga akses pendidikan.

Namun, air susu malah dibayar air tuba. Pada 7 Februari lalu, KKB pimpinan Egianus Kagoya membakar pesawat Susi Air. Sejak saat itu, pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera KKB. “Apa kesalahan saya pada Papua, hingga mendapat perlakuan demikian?” keluh Susi.

Baca juga : Malam Ini Lawan Borneo, Juku Eja Siap Lengkapi Gelar

Ia pun mengungkapkan, aparat gabungan TNI dan Polri yang datang ke Papua bukan untuk melakukan penyerangan terhadap KKB. Aparat yang datang hanya untuk mengevakuasi Philip. Namun, aparat tersebut justru menjadi korban. Mereka ditembaki secara membabi buta oleh KKB, hingga ada anggota TNI yang meninggal dunia.

"Tidak adil kalian, tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan untuk ribuan orang, tapi kalian aniaya," kata Susi, geram.

Saking geramnya, Susi mengaku siap turun langsung ke Papua untuk membebaskan Philip. Kalau dibolehkan, dia meminta bom dari TNI untuk senjata menyerang KKB. “Saya bom semua sendiri, saya marah,” tegas perempuan yang terkenal suka membom dan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan saat masih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Usai mendengar kemarahan Susi, Karel mengaku marah dan malu karena ulah KKB. Ia juga turut berduka kepada anggota keluarga prajurit TNI yang meninggal dunia dalam misi penyelamatan Philip.

Baca juga : Pertamina Terapkan Pencatatan Digital, Pembelian LPG Subsidi Tetap Dilayani

Karel berjanji, pihaknya akan menyusun rencana untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan KKB, agar membebaskan sandera. Setelah itu, ia bakal terbang ke Jakarta menemui Susi untuk menyampaikan hasil pertemuan.

“Saya minta pimpinan gereja di pedalaman harus bertindak, saya akan dampingi mereka bicara dengan Egianus Kogoya agar teman-teman di sana segera membebaskan Philip,” janji Karel.

Saat ini, TNI terus berusaha membebaskan Philip. “Masih proses dengan berbagai pendekatan, utamanya selamatkan pilot, meminimalisir korban dari penduduk dan prajurit. Semoga dalam waktu dekat terselesaikan,” ucap Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, kepada Rakyat Merdeka.

Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan dukungan dari segenap elemen bangsa. “Termasuk rekan-rekan media untuk tidak turut serta menyebarkan hoaks propaganda mereka,” tambah Julius.

Baca juga : Dikunjungi Zulhas Cs, Prabowo: Pertemuan Sahabat Lama

Di dunia maya, warganet turut merasakan kemarahan dan kesedihan Susi. “Sedih banget denger suara Bu Susi sampai marah begini,” cuit akun @wildreamcatcher.

Akun @hemaviton99 menilai, masalah utama terkait KKB Papua adalah pihak yang menjadi donatur mereka. Sebab, tidak mungkin masyarakat lokal bisa memperoleh uang dan senjata tanpa ada sponsornya.

“Akar permasalahan adalah para pendonor yang kasih mereka duit dan senjata. Ini gerilya yang sangat susah diberantas, tanpa kekompakan penduduk asli setempat membantu aparat,” ungkapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.