Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal konflik di Papua. Sebagai mantan orang nomor satu di Indonesia, dia mengaku heran sekaligus sedih, kenapa sampai sekarang konfliknya tidak pernah usai.
Hal itu disampaikan Mega saat menghadiri acara peresmian KRI Bung Karno-369 di Dermaga Kolinlamil TNI Angkatan Laut, Jakarta Utara, Kamis (1/6). Dalam sambutannya, Mega ikut menyoroti ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tanah Papua.
"Rasanya saya sedih loh, ini boleh lah, kok urusan Papua saja, menurut saya, nggak selesai-selesai. Jadi, saya sendiri terus bingung sendiri, terus saya sendiri mikir sendiri," kata Mega yang duduk diapit Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Muhammad Ali.
Baca juga : Sarwendah, Bangun Rumah Mewah Kedua
Mega mengaku, paham betul permasalahan di Bumi Cendrawasih, lantaran pernah menjabat sebagai presiden tahun 2001 sampai 2004. Saat itu, dirinya sering memerintahkan Panglima TNI mencari tahu penyebab gejolak di berbagai daerah, termasuk Papua.
“Saya tahu dan saya tahu banget bukannya tahu saja, kan dulu saya juga bisa punya panglima suka saya perintah, jadi saya lihat ini kenapa ya? Salahnya di mana ya?" ucap Ketua Umum PDIP ini.
Dia pun mengusulkan, TNI menggunakan perang psikologi terhadap KKB dengan menerjunkan beberapa batalion ke Papua. Menurutnya, hal itu bisa membuat efek gentar kepada kelompok yang terus mengusik kedamaian.
Baca juga : Bola Panas Di Merdeka Barat
"Kalau saya masih komandan, saya turunkan di sana berapa batalyon. Keren, kan," ujarnya.
Putri proklamator Bung Karno ini menyebut, cara tersebut dimaksudkan untuk mencegah musuh mengambil tindakan yang belum dimulai. Jika beberapa batalion diterjunkan ke Papua dan menggelar Latihan, maka suara letupan senjatanya dipastikan bisa terdengar oleh KKB dan membuat mereka ciut nyali.
"Itu apa namanya? Perang psikologi, jadi bukan hanya perang fisik saja," ujarnya.
Baca juga : Mentan: Negara Menghargai Keringat Para Petani
Apalagi, teroris di Papua jumlahnya hanya sedikit. Sementara anggota TNI dan Polri sangat banyak. Kalau pun masih ada perlawanan, Mega menyebut serangan KKB cukup mudah dipatahkan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya