Dark/Light Mode

Hadiri Pemeriksaan Kejagung

Menpora Tampil Casual, Pulang Full Tersenyum

Selasa, 4 Juli 2023 08:48 WIB
Menpora Dito Ariotedjo saat memenuhi panggilan Kejagung, Senin (3/7). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)
Menpora Dito Ariotedjo saat memenuhi panggilan Kejagung, Senin (3/7). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo tampil begitu santai saat memenuhi panggilan pemeriksaan Kejaksaan Agung (Kejagung), kemarin. Tak ada wajah tegang atau gugup, seperti pihak lain saat dipanggil penegak hukum. Bahkan, saat selesai pemeriksaan, politisi Golkar ini terus tersenyum.

Kehadiran Dito ke Kejagung untuk memenuhi panggilan penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus). Dia diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G yang melilit mantan Menkominfo Johnny G Plate.

Dito tiba di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, tepat pukul 13.00 WIB, dengan menaiki mobil Toyota Fortuner putih bernopol B 1523 RF0. Dia datang dengan tampilan casual. Mengenakan jaket hitam, kaos putih, dan topi merah. Bawahannya celana jeans hitam dan sepatu kets berkelir senada.

Saat ditanya awak media, Dito menjawab dengan senyum sambil melambaikan tangan. Dia lalu memasuki ruangan pemeriksaan. Pemeriksaannya cukup cepat. Sekitar pukul 15.00 WIB, Dito sudah keluar ruangan.

Baca juga : Diperiksa Kejagung 2 Jam, Menpora Dito Lega Sudah Klarifikasi

Sebelum pulang, Dito melakukan jumpa pers bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana dan Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung Kuntadi. Wajahnya sangat santai dan sering melempar senyum ke awak media.

“Kehadiran saya di sini dalam rangka menjadi warga negara Indonesia yang taat hukum. Rekan media sudah melihat, satu-dua minggu ke belakang, banyak media memberitakan nama saya disebut terkait kasus BTS," ujar Dito, mengawali keterangannya.

Dito bercerita, saat kunjungan kerja di Berlin, Jerman, dia mendapat kabar ada pemberitaan sejumlah media yang menyebut dirinya menerima aliran duit proyek BTS Kominfo sebesar Rp 27 miliar dari Hermawan, Komisaris PT Solitech Media Sinergy, yang kini sudah menjadi tersangka. Dia sebenarnya ingin segera meluruskan isu itu, agar tak berlarut-larut. Sayangnya, saat tiba Tanah Air, bertepatan dengan cuti bersama Hari Raya Idul Adha.

Ia pun bersyukur, karena Kejagung memanggilnya sebagai saksi, sehingga membuatnya bisa memberikan klarifikasi secara resmi. “Semoga ini nantinya bisa kembali untuk membersihkan nama saya dan juga menjaga kepercayaan yang sudah diberikan, baik oleh Pak Presiden Jokowi maupun masyarakat,” ujar Dito, lega.

Baca juga : Penuhi Panggilan Kejagung, Menpora Tebar Senyum

Mantan Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) ini juga menekankan, kehadirannya ke Kejagung tidak dalam kapasitas sebagai Menpora. Melainkan sebagai individu. Sebab, tudingan soal aliran duit terjadi sebelum dirinya dilantik menjadi Menpora.

“Terkait tuduhan saya menerima Rp 27 miliar, tadi sudah saya sampaikan apa yang saya ketahui dan apa yang saya alami. Untuk materi detailnya, lebih baik pihak berwenang yang menjelaskan,” ucap Dito, sambil senyum,

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi mengatakan, pihaknya telah mengajukan 24 pertanyaan kepada Dito terkait aliran duit proyek BTS Kominfo. Namun, materi pertanyaan itu tidak dapat disampaikan kepada publik.

Kuntadi menerangkan, pemeriksaan terhadap Dito merupakan bagian pendalaman dari keterangan Irwan Hermawan. Sebab, Irwan mengaku sempat mengumpulkan dan menyerahkan sejumlah uang dengan tujuan agar proses penyidikan kasus BTS Kominfo tidak berjalan.

Baca juga : Hari Ini Diperiksa Kejagung, Dito Saya Datang Dan Beri Penjelasan

“Keterangan yang beredar di masyarakat seperti itu, dalam rangka untuk mengendalikan penyelidikan. Artinya, kegiatan tersebut sudah di luar pokok perkara dari kasus BTS,” jelas Kuntadi.

Kuntadi mengaku pihaknya masih terus mendalami ada tidaknya upaya perintangan penyidikan yang dimaksud Iwan. Termasuk pendalaman soal uang tersebut berasal dari proyek BTS Kominfo.

Presiden Jokowi angkat bicara terkait pemanggilan Dito oleh Kejagung ini. Jokowi meminta agar semua anggota kabinetnya bersikap kooperatif dan memenuhi panggilan aparat penegak hukum. Baik itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejagung, maupun Polri.

“Datang dan berikan penjelasan, berikan klarifikasi,” kata Jokowi, sebelum bertolak ke Australia, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.