Dark/Light Mode

Di Markas PBB, Otorita IKN Paparkan Konsep Kota Hutan Pertama Di Dunia

Selasa, 18 Juli 2023 21:53 WIB
Ilustrasi. Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Instagram/ikn_id)
Ilustrasi. Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Instagram/ikn_id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mendapat kesempatan memaparkan konsep kota hutan yang diusung IKN di markas PBB, dalam forum ECOSOC High Level Political Forum on Sustainable Development (HPLF) 2023. Acara ini berlangsung dari tanggal 10 – 20 Juli 2023.

Forum yang digelar oleh Delegasi Republik Indonesia dengan dukungan UNDP, United Cities, dan UCLG itu dihadiri oleh delegasi dari 196 negara. Salah satu seminar yang diadakan di beri judul "Driving changes at the local level: Innovative approaches to localize the SDGs Experience, reflections, and ways forward."

Dalam forum tersebut, Tenaga Ahli Komunikasi dari Otorita IKN, Troy Pantouw, menjelaskan pentingnya keterlibatan dan komunikasi dengan masyarakat setempat dalam pembangunan Kota Nusantara yang berkelanjutan.

Sementara Staff Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan (SDG's), mewakili Kepala Otorita IKN, Diany Sadiawati, menyatakan komitmen Indonesia untuk menjadikan Kota Nusantara sebagai kota pertama di dunia yang menerapkan konsep Kota Hutan Berkelanjutan. 

Dalam paparannya berjudul "Nusantara: Indonesia's Sustainable Forest City," disebutkan Kota Nusantara memiliki luas 256.000 hektar.

Kota seluas itu, tiga kali lebih besar dari Kota New York, di mana hanya 25 persen dari luas wilayah tersebut akan dikembangkan menjadi wilayah perkotaan, sementara sisanya akan tetap menjadi area hijau, termasuk 65 persen yang akan menjadi hutan tropis yang sebelumnya merupakan hutan tanaman industri. 

Baca juga : Di Markas PBB, Mendes PDTT Pamerkan Pelokalan SDGs Sampai Ke Desa

Untuk mencapai hal ini, akan dilakukan program penghutanan kembali dengan menggunakan tanaman asli atau setempat. Keberadaan hutan memiliki peran penting dalam penyerapan air, pengurangan risiko banjir, dan penyerapan karbon.

Di sisi lain, 25 persen wilayah perkotaan yang didesain sebagai kota cerdas akan difokuskan pada penerapan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengendalikan lingkungan perkotaan. 

"Otorita Ibu Kota Nusantara menegaskan komitmennya untuk menyelaraskan Pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs," kata Diany.

Melalui penerapan model sirkular ekonomi, diharapkan akan tercipta dampak positif terhadap lingkungan, dengan tujuan menjadikan Kota Nusantara sebagai kota dengan emisi karbon netral pada tahun 2045. 

Pada tahun tersebut, Kota Nusantara diharapkan menjadi kota yang paling berkelanjutan di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 1,9 juta, yang setara dengan jumlah penduduk saat ini di San Jose, California. 

Tahap pertama pembangunan, yang berlangsung hingga 2024 itu, akan difokuskan pada persiapan infrastruktur inti dan fasilitas kepemerintahan.

Baca juga : Di Forum PBB, Otorita IKN Pastikan Aksi Nyata Pembangunan Berkelanjutan Di Seluruh Nusantara

Ia juga menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan di IKN punya berbagai tujuan utama, seperti pengurangan target kemiskinan, memastikan Pendidikan berkualitas serta layanan kesehatan, mempromosikan kota dan komunitas berkelanjutan.

"Menghadapi perubahan iklim dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

Sebagai bagian dari misi Kota Nusantara sebagai kota dunia yang menerapkan konsep Kota Hutan Berkelanjutan, Kota Nusantara akan memperhatikan Tujuan No.11 dari SDGs, yang berfokus pada perlindungan hutan dan konservasi melalui peraturan dan perencanaan penggunaan tanah. 

Hal ini penting untuk memastikan konservasi hutan, adanya taman perkotaan, area hijau untuk umum, dan kualitas udara yang baik. 

Kota Nusantara juga merencanakan program pengurangan dampak panas di perkotaan serta menyediakan tempat rekreasi untuk warga setempat. Selain itu, upaya untuk mencegah perusakan hutan dan menjaga keanekaragaman hayati juga akan dilakukan. 

Implementasi dari tujuan ini antara lain dalam bentuk pembangunan gedung yang ramah lingkungan, dengan perhatian pada efisiensi energi, penggunaan material yang ramah lingkungan, serta penerapan desain hijau seperti pencahayaan alami, pemanfaatan air hujan, dan atap dengan prinsip hijau.

Baca juga : Sibuk Urus Perusahaan, Sosialita Ini Tak Lupakan Tugas Sebagai Ibu Dan Istri

"Keterhubungan dengan warga dan komunitas setempat sangat penting untuk berhasilnya pembangunan Kota Nusantara," tandasnya.

Ia menjanjikan bahwa pihaknya akan berupaya mendekatkan komunitas masyarakat melalui berbagai upaya komunikasi, menyediakan program edukasi, dan inisiatif lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan manajemen lingkungan hidup.

"Termasuk eco-tourism yang akan menunjang keberlanjutan ekonomi bagi warga dan komunitas setempat," imbuhnya.

Seminar tersebut dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, beserta beberapa pejabat kementerian terkait lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.