Dark/Light Mode

Kubu Imin Ngancem Prabowo: Lu Nggak Jelas, Gue Lepas

Rabu, 2 Agustus 2023 08:37 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto salam komando dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto salam komando dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesabaran kubu PKB seperti mulai habis ke Gerindra. Pasalnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto belum juga meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapresnya. Kubu Imin pun mengancam tinggalkan Prabowo jika terus digantung.

Adalah Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang mengancam partainya akan cabut dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) jika Prabowo masih plin-plan dalam memilih Cawapresnya. "Lu 11 aku 12. Lu nggak jelas, gua lepas," kata Jazilul Fawaid dalam acara talk show bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?" di Kantor DPP PKB, Jakarta, kemarin.

Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu menegaskan, PKB tipikal partai yang setia ketika berkoalisi. Kendati demikian, kesetiaan PKB juga tergantung dari sikap partai yang diajak berkoalisi. "Asalkan di sana juga setia," tambah Gus Jazil.

Jadi, kata dia, jangan pernah mengecewakan PKB. Apalagi Pemilu tahun ini memungkinan untuk pertama kalinya PKB berkoalisi dengan Gerindra. "Sudah 12 bulan, tapi belum ada keputusan," sebut Wakil Ketua MPR itu.

Dia bercerita, koalisi PKB dan Gerindra terbentuk karena cinta lokasi alias cinlok. Tepatnya setelah Gerindra memutuskan bergabung mendukung pemerintahan Jokowi.

Baca juga : Survei NEW INDONESIA: Simulasi 2 Nama, Prabowo Ungguli Ganjar

Karena itu, Jazil menambahkan banyak kader hingga ulama yang mempertanyakan koalisi yang dibangun PKB dan Gerindra. Pasalnya, sampai sekarang, keduanya masih belum kunjung deklarasi Capres dan Cawapres.

"Kader-kader PKB, para ulama, para pengamat juga bertanya, kok nggak jadi-jadi ya, memang nggak tahu caranya," tegas dia.

Mendengar ucapan Jazil, Wasekjen PKB Syaiful Huda mencoba mengademkan. Dia meminta, rekan separtainya itu bersabar. Syaiful mengingatkan, revolusi itu butuh kesabaran. "Sabar Pak Jazil, sabar, sabar. Saya ingin menyampaikan kita ini sering diskusi yang kira-kira judulnya sing sabar," tandas Huda.

Kata Huda, koalisi Gerindra dan PKB masih yang terbaik. Karena keduanya saling membutuhkan. "Maksudnya PKB dan Gerindra sama-sama butuh untuk memenuhi 20 persen presidential threshold (PT), butuhnya itu realistis dan objektif," tambahnya.

PKB, menurutnya, dibutuhkan Gerindra lantaran menguasai suara di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sementara Gerindra mendapat suara di Jawa Barat dan Banten.

Baca juga : Gubernur Jambi Dukung Nasabah PNM Naik Kelas

"Prabowo kalah dua kali Pilpres karena tidak mendapatkan insentif elektoral di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan, kalau PKB gabung, pasti melengkapi," kata Ketua Komisi X DPR itu.

Menurut dia, Prabowo pasti memahami hal itu. Ia meminta partainya untuk tetap mempertahankan, mengingat koalisi ini juga sudah berjalan 12 bulan. "Dinamika ini tinggal dua bulan lagi (pendaftaran Capres-Cawapres)," sebut Huda.

Apa tanggapan Gerindra terkait sikap PKB yang meminta kejelasan soal koalisi? Politisi Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak santai menghadapi pernyataan Jazil. Dia justru berterima kasih kepada Jazil karena sudah diingatkan tentang kesetiaan.

"Pernyataan tersebut biasa saja dalam proses politik. Mungkin Gus Jazilul sedang wanti-wanti sebagai saudara," imbuh Dahnil, kemarin.

Sementara, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo mengingatkan Prabowo tentang etika politik. Kata Rio, kalau ingin berkoalisi dengan PKB jangan setengah-setengah. "Prabowo mau PKB, tapi nggak mau Cak imin, mana bisa," tukas Rio, kemarin.

Baca juga : Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Puan Tak Masalah

Menurutnya, salah besar apabila Gerindra menyia-nyiakan PKB. Sekalipun Gerindra dinilai Rio telah berupaya membangun kekuatan di basis Nahdlatul Ulama (NU). "PKB tetap yang bisa bantu menangkan Prabowo di Jawa Timur," pungkas dia.

Diketahui, PKB-Gerindra telah "bertunangan" hampir satu tahun. Tepatnya pertengahan Agustus tahun lalu. Bertepatan dengan keputusan Gerindra mencapreskan Prabowo di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Keduanya jadi partai politik pertama yang mengikat kerja sama dalam bentuk koalisi menghadapi Pemilu 2024. Namun, sudah satu tahun, Gerindra masih gantung nasib PKB. Prabowo belum juga mengumumkan Imin sebagai Cawapresnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.