Dark/Light Mode

Dugaan Penyelewengan BBM, DKP Pangkalpinang Laporkan SPBN Ketapang Ke Bareskrim

Selasa, 8 Agustus 2023 13:35 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pangkalpinang David Oktaviandi bertindak cepat usai menerima laporan kasus dugaan penyelewengan distribusi BBM subsidi di wilayahnya.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Ketapang yang ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muara Sungai Baturusa, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diduga menyalahgunakan peruntukan BBM solar subsidi.

SPBN Ketapang terpantau menyalurkan BBM solar subsidi ke kelompok warga asal Permis, Sadai, dan Kurau dengan memakai ratusan jerigen.

Baca juga : Jokowi: Jangan Senang Cari-Cari Kesalahan, LRT Kan Baru Pertama...

Atas temuan tersebut, pihaknya segera melaporkan kasus itu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

"Kami tidak pernah keluarkan rekomendasi buat nelayan di Desa Permis, Sadai, dan Kurau untuk pengambilan BBM solar subsidi di SPBN Ketapang," ungkap David Oktaviandi saat dikonfirmasi, Selasa (8/8).

Diketahui, SPBN Ketapang adalah milik M. Tanwin, pengusaha yang juga politikus di Babel. Dia merupakan elite salah satu partai politik (parpol) tingkat Provinsi Babel.

Baca juga : Bawa Bukti Kuat, Tim Hukum Banteng Laporkan Rocky Soal Jokowi Ke Bareskrim

Saat dikonfirmasi, dia membantah mengeluarkan rekomendasi fiktif untuk kelompok warga yang tidak berhak memakai BBM solar subsidi.

"Rekomendasi yang dikeluarkan DKP berdasar kapal yang terdaftar. Kapalnya yang terdaftar KM Sederhana," tegas Tanwin.

Dia pun menepis anggapan telah menerabas peraturan seputar distribusi BBM subsidi.

Baca juga : Usung Gagasan Perubahan, Tapi AHY Janji Tetap Lanjutkan Kebijakan Jokowi

Menurutnya, SPBN Ketapang kini telah menyalurkan BBM subsidi memakai sistem digital. Sehingga tidak bisa dibeli oleh mereka yang tidak berhak.

"Kami sekarang pakai sistem barcode MyPertamina," ucap Tanwin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.