Dark/Light Mode

Gibran Jadi Politikus Banteng

Selasa, 24 September 2019 08:58 WIB
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa  Tengah, kemarin. (Foto: Antara).
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, kemarin. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gibran Rakabuming Raka resmi jadi politikus PDIP. Kabar Gibran jadi politikus banteng ini mendapat sambutan luas dari warganet.

Sebagian mendoakan semoga anak sulung Presiden Jokowi itu bisa mengikuti jejak ayahnya.

Gelagat Gibran terjun ke dunia politik sudah terlihat pertengahan pekan lalu. Saat Gibran menanyakan mekanisme pencalonan di Pilwakot Solo 2020 kepada Ketua DPC PDIP Solo yang juga Wali kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di rumah dinasnya, Loji Gandrung, Solo.

Rudy lalu menjelaskan bah wa ada sejumlah syarat untuk mendaftar di pilwakot. Yaitu memiliki Kartu Tanda Ang gota (KTA) PDIP dan rekomendasi dari DPP.

Rupanya niatan Gibran jadi politikus sudah bulat. Tanpa mikirin gengsi sebagai anak presiden, pemilik katering Chili Parri ini menyambangi DPC PDIP Solo sendirian, kemarin.

Gibran mendaftar jadi anggota PDIP dan Calon Wali Kota Solo. Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 2 siang dengan kemeja lengan pendek warna putih bergambar Soekarno dan Bung Hatta dan bertulis Indonesia Raya.

Tangan kanannya menenteng map berkas pendaftaran untuk di serahkan ke pengurus partai. Dia disambut Ketua PAC Banjarsari, Joko Santoso.

Baca juga : Praka Zulkifli Jadi Korban Rusuh Di Wamena

Berkas-berkasnya diterima dan langsung dibuatkan KTA. Berkas yang diserahkan Gibran meliputi, formulir pendaftaran, izin Pengurus Ranting Manahan, izin pe ngurus PAC Banjarsari, fotokopi identitas, serta foto.

Urusan pendaftaran sebagai kader PDIP, rampung dalam waktu singkat. Setelah berkas diterima, Joko kemudian membuatkan KTA atas nama Gibran. Namun KTA masih berupa print di kertas A4. Bukan berupa kartu.

“Jadi insyaaAllah hari ini saya sudah menjadi bagian dari keluarga besar PDIP,” kata Gibran, kepada wartawan.

Gibran juga mengaku, sudah menanyakan mengenai masalah formulir pencalonan Wali Kota Solo. Kemudian, dia diberikan arahan untuk menemui Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah DPC PDIP Solo Putut Gunawan.

“Yang jelas, saya mengikuti arahan dan tegak lurus pada semua keputusan par tai,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Gibran juga mengklarifikasi masalah span duk bergambar dirinya yang tersebar di se jumlah titik di Kota Solo. Dia me ngaku, tidak tahu menahu soal ke beradaan spanduk tersebut.

ΔΊ“Tapi per lu digarisbawahi, spanduk itu se buah bentuk inisiatif dari masyarakat, maksudnya baik, tapi mungkin waktunya belum pas,” tambah Gibran. Suami Selvi Ananda itu mengaku, serius mengikuti Pilwakot Solo yang akan digelar tahun depan.

Baca juga : Citilink Luncurkan Boarding Pass Baru

Sebagai bukti keseriusannya, Gibran sudah membentuk tim sukses. Tim itu diisi anak-anak muda kreatif. Apa tugas tim tersebut, Gibran belum mau memaparkan.

“Ini hanya tim kecil saja,” katanya. Sore harinya, Ketua DPC PDIP Sura karta, FX Hadi Rudyatmo buka suara soal keinginan Gibran jadi Calon Wali Kota Solo. Pihaknya mengaku su dah menutup proses penjaringan bakal calon Wali Kota di Pilkada 2020. Gibran dipastikan tak bisa maju dari PDIP.

Kata Rudy, penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota dilakukan secara tertutup sesuai dengan aturan partai Nomor 24 Tahun 2017. Untuk pilkada tahun depan, PDIP mengusung pasangan Purnomo-Teguh. Pasangan ini dipilih karena hasil penjaringan partai.

“Jadi sudah enggak ada kesempatan,” ujarnya.

Kabar Gibran jadi politikus banteng mendapat sorotan dari warganet.Misalnya eks politikus Demokrat Marzuki Alie menyarankan Gibran fokus saja dulu sebagai pengusaha. Jangan dulu terjun ke dunia politik apalagi jadi calon wali kota.

“Saya menyayangkan saja. Lebih baik seperti bapaknya saja. Mateng dulu baru terjun ke politik. Jangan nanti kepleset di ranah yang abuabu,” ujar @marzukialie_MA.

Cuitan mantan Ketua DPR ini mendapat sambutan dari follower nya. “Betul, Pak. Terlalu instan. Kecewa saya,” timpal @IwanRois. Akun @awemany mengaku sebenarnya tak ada masalah kalau Gibran jadi politikus.

Baca juga : WAG di Pagi Buta

Mau jadi apa pun terserah karena punya hak yang sama. Hanya saja dia geli saat buzzerbuzzer mitra rezim itu sok jualan narasi kalau Jokowi itu suci murni dengan bukti keluarganya gak masuk politik.

Akun @jenkan19 heran dengan sikap sebagian warganet yang mempermasalahkan keputusan Gibran. “Itu hak dia kali bos,” cuitnya. Akun @zai draden berharap Gibran bisa mengikuti jejak ayahnya, politikus PDIP yang kemudian jadi wali kota Solo.

“Saya sebagai masyarakat Solo, bangga Gi bran terjun ke dunia politik dan mau maju ke pilkada Surakarta untuk meneruskan kader juang sang ayah,” tuntasnya.

Sementara akun @jefrygigih menyayangkan keputusan Gibran itu. Menurut dia lebih enak jadi wirausaha. Gampang dapat duit dan membantu mem buka lapangan pekerjaan. Sementara di dunia politik banyak intrik dan serangan bully. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.