Dark/Light Mode

Penuhi Panggilan, Kuncoro Wibowo Mengaku Siap Bantu KPK

Kamis, 7 September 2023 11:31 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Eks Direktur Utama Bhanda Ghara Reksa (BGR) Kuncoro Wibowo, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial (bansos) beras bagi program keluarga harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemensos).

Kuncoro tiba di markas komisi antirasuah pukul 09.10 WIB. Eks Dirut PT TransJakarta itu menyatakan kooperatif dan akan membantu komisi antirasuah mengusut kasus tersebut.

"Kedatangan saya untuk membantu KPK mengungkap kasus ini," kata Kuncoro, di Gedung KPK, Kamis (7/9).

Dia menjelaskan, BGR merupakan satu-satunya BUMN yang mendapatkan amanat dari pemerintah untuk mendistribusikan beras bansos dai gudang Bulog.

Besarannya, 15 kg kepada 5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM/PKH) di 19 provinsi.

"Jumlahnya 12 juta kg. Beras kami distribusikan dalam kurun waktu 1,5 bulan, September sampai Oktober 2020 akhir," ungkap Kuncoro.

Baca juga : Politikus PKB Reyna Usman Penuhi Panggilan KPK, Tengah Jalani Pemeriksaan

Bansos beras didistribusikan pada saat pandemi Covid-19, ketika banyak daerah yang lockdown. Tapi masyarakat tetap membutuhkan bantuan beras tersebut.

"Satu lagi kondisi geografis yang kami tempuh (dalam pendistribusian beras) cukup berat. Kami haus melewati laut, pakai kapal, pakai perahu untuk melewati sungai, karena kondisi jalan tidak memungkinkan," bebernya.

Dalam proses pendistribusian itu, lanjut Kuncoro, BGR membuat aplikasi Bianca (Bansos Integrated Application).

Tujuannya, untuk mengontrol proses distribusi beras bansos dari Bulog ke KPM/PKH.

"Aplikasi ini terintegrasi dengan BGR, Kemensos dan Bulog," ungkap dia.

Beberapa hari sebelum pemeriksaan, Kuncoro mengaku dalam dokumen kontrak Kemensos pada BGR, menurut Kuncoro, ada dua pekerjaan yang harus dilakukan BGR.

Baca juga : Pimpin Apel Pasukan Bareng Panglima, Kapolri Tegaskan TNI-Polri Siap Amankan KTT ASEAN

Pertama, mendistribusikan beras dari Gudang Bulog ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM)/Program Keluarga Harapan (PKH).

Kedua, menyerahkan biaya pendampingan, biaya koordinasi serta biaya penyerahan bansos ke Pendamping /RT/RW/Kelurahan.

Kuncoro mengatakan, PT BGR Logistics telah menyelesaikan kewajibannya sesuai target yang ditetapkan oleh Kemensos yaitu mendistribusikan bansos beras di Indonesia Bagian Barat.

Bansos beras telah didistribusikan untuk 5 juta KPM/PKH di 19 provinsi yang jumlahnya mencapai 200 juta ton beras, dengan waktu kurang dari 2 bulan dengan kondisi saat itu masih banyak lockdown karena masa pandemi Covid-19.

"Kita pastikan distribusi berasnya sampai ke masyarakat semuanya, karena semua kegiatan mulai saat pengambilan beras dari Gudang Bulog, kemudian distribusinya dengan menggunakan armada logistik dan SDM BGR sampai ke tangan masyarakat berjalan dengan baik dan dimonitor secara real time oleh Kemensos dengan menggunakan system yang terintegrasi," tandas Kuncoro Wibowo.

KPK menetapkan enam orang sebagai tersangka dugaan korupsi distribusi bansos beras PKH di Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga : Jika 3 Paslon, Yusril Yakin Prabowo Masuk Putaran 2

Mereka adalah eks Direktur Utama (Dirut) PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistics M Kuncoro Wibowo (MKW); Ketua Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada (PTP) Ivo Wongkaren (IW).

Kemudian, Direktur Komersial PT BGR, Budi Susanto (BS); Vice President (VP) Operation PT BGR, April Churniawan (AC); Ketua Tim Penasihat PT PTP, Roni Ramdani (RR); dan GM PT PTP, Richard Cahyanto (RC).

Dari jumlah itu, tiga sudah ditahan yaitu Ivo, Roni, dan Richard.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.