Dark/Light Mode

Heboh Menteri Nampar Wamen Dibantah Presiden dan Menteri

Selasa, 19 September 2023 23:32 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri Presiden Jokowi naik kendaraan taknis Maung saat kunjungan kerja ke Pindad, Bandung, Selasa (19/9). (Foto: Instagram Prabowo)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri Presiden Jokowi naik kendaraan taknis Maung saat kunjungan kerja ke Pindad, Bandung, Selasa (19/9). (Foto: Instagram Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga hari terakhir, publik dihebohkan dengan isu yang menyebut ada seorang menteri menampar wakil menteri. Khawatir menjadi semakin liar, kabar tersebut langsung dibantah Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Isu penamparan tersebut pertama kali disiarkan kanal YouTube Seword TV pada Minggu (17/9), dengan konten berjudul "Alifurrahman: Ada Capres Nampar Wamen Di Ruang Rapat?" Alifurrahman merupakan Direktur Seword Media Utama.

Lewat kontennya, pria yang bernama lengkap Alifurrahman Asyari mengatakan, sang menteri tidak hanya menampar, tapi juga mencekik wamen dalam sebuah Rapat Terbatas di Istana Negara. Namun, dia tidak menyebut siapa sosok menteri dan wamen yang dimaksud. 

Dengan ada clue Capres, publik pun berspekulasi bahwa menteri dimaksud adalah Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut menampar Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi yang hadir di Rapat Terbatas menggantikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Saat blusukan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9), Presiden Jokowi dikonfirmasi wartawan mengenai ada tidaknya kejadian ini. Kepala Negara dengan tegas menyatakan, tidak ada. "Setahu saya, tidak ada peristiwa seperti itu. Masak nyekek?" ucapnya.

Baca juga : Hani Hadiyanti, Nasabah Disabilitas Binaan PNM Berjuta Inspirasi

Bantahan kembali ditegaskan Jokowi saat berkunjung ke PT Pindad, di Bandung, Jawa Barat, bersama Prabowo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, memasuki tahun politik, akan ada isu bermuatan fitnah hingga berita bohong atau hoaks yang menyerang sosok Capres tertentu.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya dengan kabar atau isu yang belum jelas kebenarannya. Jokowi minta, berita tersebut tidak ditelan mentah-mentah.

“Dalam situasi politik seperti ini, pasti banyak isu-isu seperti itu. Jadi tolong di cross check kebenarannya,” ujar Jokowi.

Dia lalu memuji Prabowo, yang merupakan mantan pesaingnya di Pilpres 2014 dan 2019. “Pak Prabowo sekarang itu sabar kok,” sambungnya.

Bantahan yang sama disampaikan Prabowo, yang saat itu ada di samping Jokowi. Mantan Danjen Kopassus ini awalnya tertawa mendengar pertanyaan wartawan terkait informasi penamparan dan pencekikan itu.

Baca juga : Prabowo: Polri Tetap Berada di Bawah Presiden, Bukan Kemhan atau Kemendagri

Dia memastikan tidak pernah melakukan penamparan hingga mencekik pada Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. “Saya ketemu saja belum sama Wamennya,” ujar Prabowo.

Ditanya apakah pihaknya bakal membawa kasusnya ke ranah hukum, Prabowo belum bisa memastikannya. Sebab, timnya masih menganalisa sumber informasi itu. Ia pun berharap, Pilpres 2024 bisa berjalan dengan damai tanpa ada kampanye hitam yang saling menjatuhkan.

“Ya, kita kalau bisa sejuk, sejuk. Tapi nanti sedang diproses juga, dipelajari itu,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menganggap, isu penamparan dan pencekikan itu sengaja dilempar untuk merusak citra Prabowo. Dia menuding, ada pihak-pihak yang tidak senang dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apalagi, Prabowo baru saja mendapat dukungan dari Partai Demokrat.

Meski begitu, Wakil Ketua DPR ini meminta kader Gerindra tetap menahan diri. Apalagi Gerindra sudah biasa diterpa isu tak sedap lewat media sosial. “Jadi, kita mengimbau kepada kader-kader Gerindra maupun kader-kader KIM, kita jangan terpancing dan jangan terprovokasi,” ujar Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/9).

Baca juga : Penguatan Aparat dan Kelembagaan Dukung Desa Maju dan Mandiri

Bantahan juga disampaikan Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom Setjen Kementan, Arief Cahyono. Dia menjelaskan, Wamentan tidak pernah mewakili Mentan dalam Rapat Terbatas di Istana Negara. 

Dia memastikan, dalam 10 hari terakhir, Wamentan Harvick tidak pernah mengikuti agenda Ratas. Sebab, setiap agenda di Kementan ada protokolnya. Jadi, tidak mungkin ada peristiwa penamparan dan pencekikan yang ramai belakangan ini.

“Tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan. Sehingga, munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan,” kata Arief, dalam keterangan persnya, Selasa (19/9).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.