Dark/Light Mode

KNPI Puji Panglima TNI Minta Maaf Soal Pendemo Rempang

Rabu, 20 September 2023 15:31 WIB
Ketua Bidang Ketahanan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia KNPI, Landi Octapriyandi. Foto: Istimewa
Ketua Bidang Ketahanan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia KNPI, Landi Octapriyandi. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Bidang Ketahanan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Landi Octapriyandi mengapresiasi sikap ksatria Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang meminta maaf atas buntut ucapan 'piting' bagi pendemo rusuh di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

"Apresiasi kami kepada panglima dan Mabes TNI atas jiwa ksatrianya merespon berbagai penafsiran kalimat piting," kata Landi, dalam keterangannya, Rabu (20/9).

Namun begitu, Landi mengingatkan sekaligus menyesalkan pihak-pihak provokator yang sengaja membangun kericuhan dengan narasi SARA pecah belah, dan adu domba menyebut ada warga melayu non melayu di Rempang.

Baca juga : Panglima TNI Minta Maaf Soal Piting

"KNPI berharap, masyarakat, anak-anak muda Rempang tidak terprovokasi dengan isu SARA yang dapat menjadi pemecah belah masyarakat," lanjutnya.

Landi menilai, bukan tanpa alasan Panglima TNI melontarkan kalimat tersebut. Dia menduga Yudo jengkel kepada oknum-oknum pendemo.

Tidak saja menyertai aksinya dengan kekerasan, ricuh, dan rusuh, melainkan memainkan isu SARA tersebut di tengah-tengah masyarakat Pulau Rempang.

Baca juga : Soal Pernyataan Memiting Pendemo Rempang, Panglima TNI Minta Maaf

"Saya apresiasi Panglima TNI meminta maaf salah menafsirkan kata piting yang dimaksud. Tapi kami harus ingatkan, waspada campur tangan provokator yang tidak senang PSN (Proyek Strategis Nasional) ini jalan," tutup dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyadari kalimat 'piting' yang digunakannya telah menimbulkan kegaduhan. Karena itu dia meminta maaf jika pemilihan kalimatnya diasosiasikan sebagai tindakan kekerasan.

"Tentunya pada kali ini saya mohon maaf, sekali lagi saya mohon maaf atas pernyataan kemarin, yang mungkin masyarakat menilai salah dipiting," jelas Panglima, Selasa (19/9).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.