Dark/Light Mode

Peningkatan Literasi Perlu Didukung Penganggaran yang Memadai

Sabtu, 23 September 2023 15:59 WIB
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang diselenggarakan Perpusnas bersama Universitas Perjuangan, di Tasikmalaya, Sabtu (23/9). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang diselenggarakan Perpusnas bersama Universitas Perjuangan, di Tasikmalaya, Sabtu (23/9). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah menyatakan dukungan penuh terhadap perkembangan perpustakaan dan kegemaran membaca. Dia pun berkomitmen untuk mendorong peningkatan penganggaran dalam bidang literasi.

"Pengembangan budaya literasi perlu didukung dengan penganggaran di bidang literasi yang tersebar di pusat, legislatif, dan daerah," terang Ferdiansyah, dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, di Tasikmalaya, Sabtu (23/9).

Permasalahan literasi saat ini, kata dia, adalah jumlah ketersediaan bahan bacaan bagi masyarakat yang belum memadai. Hasil kajian menyatakan, satu buku ditunggu 90 orang. Artinya, butuh juga dukungan dari perguruan tinggi untuk menambah bahan bacaan yang bisa diakses masyarakat.

Baca juga : Tingkatkan Angka Partisipasi Pemilu, KPU Dan UPR Lakukan Sosialisasi

Permasalahan lainnya juga adalah kurangnya tenaga perpustakaan. Bahkan, di sekolah pun, tidak semua memiliki tenaga perpustakaan yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan peraturan. "Tenaga perpustakaan masih banyak dirangkap oleh guru sekolah," tambah Ferdiansyah.

Dalam konteks kedaerahan, Ferdiansyah mendorong masyarakat memperbanyak konten-konten lokal dengan berbagai kearifan lewat tulisan ataupun media sosial. Menurutnya, ini akan menjadi sarana yang baik dalam peningkatan literasi masyarakat.

"Literasi melalui konten lokal bisa meliputi makanan lokal, lagu-lagu daerah, tarian tradisional, kerajinan tangan, panduan wisata budaya, hingga cerita rakyat," imbuhnya.

Baca juga : Peningkatan Produksi Migas Harus Sejalan Dengan Pengurangan Emisi Karbon

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Perjuangan Tasikmalaya Yus Darusman mendorong semua pihak untuk meningkatkan budaya baca. Sebab, budaya baca sangat penting dan berdampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Belajar tanpa membaca sama dengan tidak belajar. Tidak ada kesejahteraan tanpa pengetahuan dan keterampilan," ujarnya.

Sementara itu, saat menyampaikan keynote speech, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mendorong pengimplementasian dalam bentuk barang dan jasa. Misalnya, di level perguruan tinggi, sudah waktunya mampu mengukir peradaban dengan menunjukkan inovasi serta kreativitas yang produk barang/jasa sehingga masyarakat merasakan dampak manfaatnya.

PILM Tasikmalaya diselenggarakan Perpusnas bekerja sama dengan Universitas Perjuangan. Acara ini juga mengetengahkan narasumber lain, seperti Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana, akademisi Lystiana Nurhayat Hakim, dan pegiat literasi Deni Chandra.

Baca juga : Rencana Pilkada Dimajukan, PDI Perjuangan Dukung Penuh Penerbitan Perppu

Di sela-sela kegiatan, Kepala Perpusnas turut memberikan bantuan pengadaan koleksi bahan bacaan kepada Universitas Perjuangan Tasikmalaya sebagai bagian pengembangan perpustakaan, serta bantuan bagi perpustakaan komunitas di Kota Tasikmalaya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.