Dark/Light Mode

Buku Bangkit Lebih Kuat, Sebuah Catatan Upaya Pemulihan Pembelajaran di Indonesia

Selasa, 26 September 2023 16:07 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (kedua kiri) dalam acara peluncuran buku Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran, di Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Dok. Kemendikbudristek)
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (kedua kiri) dalam acara peluncuran buku Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran, di Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Dok. Kemendikbudristek)

 Sebelumnya 
Dalam laporannya, Kepala BSKAP Anindito Aditomo mengungkapkan bahwa terdapat indikasi penurunan hasil belajar peserta didik setelah satu tahun pandemi Covid-19 yakni setara pembelajaran enam bulan untuk literasi, dan lima bulan untuk numerasi.

Berbagai terobosan Merdeka Belajar, salah satunya Kurikulum Merdeka, hadir sebagai jawaban atas persoalan tersebut.

“Kurikulum ini lebih fleksibel dan berfokus pada kemampuan esensial, sehingga berdampak positif pada capaian belajar murid,” ucapnya.

Baca juga : Kalah Pada Derbi Jatim, Momen Pembelajaran Singo Edan

Menurutnya, buku Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran merangkum hasil kajian yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga relevan bagi Kemendikbudristek dalam mengambil kebijakan terkait transformasi pendidikan.

“Buku ini istimewa karena menyajikan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah pandemi. Ini adalah salah satu dari sedikit kajian yang bisa melihat secara longitudinal dampak pandemi serta upaya pemulihannya. Sekaligus memvalidasi esensi dari Merdeka Belajar,” tuturnya seraya mengapresiasi hubungan kemitraan INOVASI dengan Kemendikbudristek yang telah berjalan dengan sangat baik.

Hasil studi bersama yang dilakukan Kemendikbudristek dan INOVASI selama tiga tahun terakhir menemukan fakta bahwa Kurikulum Merdeka berhasil mendorong terjadinya pemulihan pembelajaran setara dua bulan pembelajaran.

Baca juga : HUT Ke-74 Tiongkok, Persahabatan Dan Kemitraan Dengan Indonesia Kian Kokoh

Hal tersebut dikarenakan karakteristik utama Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pembelajaran yang menjawab kebutuhan setiap siswa.

Selain itu, keunggulan dari Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang holistic, meliputi asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi, dan penyederhanaan konten dengan tujuan untuk menitikberatkan pada kemampuan dasar esensial seperti literasi dan numerasi.

Anindito menekankan transformasi pendidikan membutuhkan waktu dan upaya dari semua pihak yang bergerak secara sinergi.

Baca juga : 19 Perusahaan Australia Ikut Pameran Mining Indonesia

“Kurikulum Merdeka memberi ruang inovasi bagi pemda dan satuan pendidikan untuk merancang program sesuai kondisi dan kebutuhannya,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.