Dark/Light Mode

Survei Cawapres Terkini

Yang Lain Turun, Erick Tetap Naik

Minggu, 8 Oktober 2023 09:05 WIB
Erick Thohir. (Foto: Rakyat Merdeka)
Erick Thohir. (Foto: Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pamor Menteri BUMN Erick Thohir di bursa Cawapres semakin mentereng. Di saat tokoh-tokoh lain turun, elektabilitas Erick tetap naik.

Hal itu terlihat dalam beragam survei Cawapres. Terbaru adalah hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia yang digelar pada 3-9 September 2023. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden yang telah memiliki hak pilih. Survei tersebut memiliki margin of error sekitar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi mengatakan, Erick selalu berada dalam posisi teratas dalam simulasi 11 nama dan 10 nama cawapres. Arya menyebut selisih dukungan suara kepada Erick terlampau cukup jauh dengan nama-nama lain.

Arya merinci, dalam simulasi 11 nama Cawapres, Erick berada di posisi pertama dengan 18,6 persen, terpaut cukup signifikan dari Sandiaga Uno yang berada di posisi kedua 15,7 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 10,2 persen. Sementara nama-nama lain berada di bawah 10 persen. Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sebelumnya sempat menguat, kini malah mengalami penurunan.

"Praktis, saat ini Erick Thohir masih bertahan sebagai Cawapres yang tertinggi elektabilitasnya. Elektabilitas Erick Thohir cenderung naik sejak masuknya tahun politik tahun 2023," kata Arya, saat memaparkan hasil survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk 'Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024' di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Dalam simulasi 10 nama, Poltracking Indonesia coba mengeluarkan Gibran Rakabuming Raka dalam bursa Cawapres. Hasilnya, Erick kian dominan dengan torehan 19,0 persen. Disusul Sandiaga 15,7 persen, Ridwan Kamil dengan 12,4 persen, dan AHY sebesar 10,2 persen. Nama lain seperti Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Mahfud MD, hingga Khofifah tak lebih dari 10 persen.

Baca juga : Di Bursa Cawapres, Elektabilitas Erick Menguat Sejak Awal 2023

"Kalau kita cek secara tren dari survei pada Oktober 2021 sampai September 2023, Erick Thohir trennya cenderung naik. Ridwan Kamil dan Khofifah cenderung mengalami penurunan," ungkapnya.

Arya menjelaskan, elektabilitas  cawapres menjadi penting karena sampai saat ini masih ada Calon Presiden (Capres) yang belum menentukan pendampingnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Poltracking pun membuat sejumlah simulasi pasangan potensial Capres-Cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir mengungguli pasangan lain. Namun  jika dengan Gibran Rakabuming Raka, Prabowo berada di posisi kedua.

Dalam simulasi pertama, Prabowo-Erick menang tipis dari Ganjar-Sandiaga dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. "Jika 12 hari lagi yang muncul adalah pasangan ini, praktis Prabowo-Erick memimpin 32,1 persen. Lalu Ganjar-Sandi 30,3 persen, jarak sekitar 2 persen. Baru kemudian ada Anies-Cak Imin," kata Arya.

Kemudian dalam simulasi lain, Prabowo-Erick tetap unggul dengan suara lebih dari 32 persen jika dihadapkan dengan Ganjar-Mahfud yang mendapat 31,7 persen. "Gapnya juga masih di bawah margin. Ya masih ketat sekali masih di bawah 2,9 persen, Kemudian baru ada Anies-Muhaimin 19,2 persen," ucap Arya.

Namun, jika Prabowo disandingkan dengan Gibran, elektabilitas Ganjar justru melampaui Prabowo. Prabowo-Gibran meraih 30,9 persen suara jika dihadapkan dengan Ganjar-Sandi yang mencapai 31,9 persen. Kemudian Prabowo-Gibran juga cuma meraup 30,7 persen jika Ganjar bersanding Mahfud dengan 31,6 persen.

Baca juga : Erick Lebih Menjanjikan

Di tengah elektabilitas yang saling balap antara Prabowo dan Ganjar, Anies justru cenderung stagnan di bawah 20 persen bersama Muhaimin. Meski begitu, menurut Arya, simulasi ini masih dinamis karena selalu ada margin of error. Durasi survei dan dinamika politik yang berkembang juga turut menentukan elektabilitas ini.

"Jadi pilihan capres menentukan potensi kemenangan, bukan kemenangan tapi potensi kemenangan," ingatnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menjelaskan selisih elektabilitas antara Ganjar dan Prabowo, setelah dipasangkan dengan masing-masing pasangannya, adalah tipis yaitu antara 2-3 persen.

Kenapa elektabilitas Erick konsisten naik? Direktur Suropati Syndicate, Muhammad Shujahri menilai, hal tersebut dikarenakan Erick menjadi representasi pilihan Presiden Jokowi.  Selama ini, Jokowi kerap kali mengajak Erick di berbagai kesempatan. Adapun Gibran selaku putra sulung Jokowi masih terkendala aturan maju harus berusia 40 tahun.

"Gibran masih menanti putusan MK apakah bisa maju sebagai cawapres, atau tidak," ujar Shujahri.

Menurut dia, Erick berpeluang besar menjadi pendamping Prabowo. Soalnya, Prabowo berusaha memberikan kesan sebagai penerus Jokowi. Dalam situasi ini, mau tidak mau Prabowo harus memilih sosok yang merepresentasikan Jokowi. Peluang Erick menguat karena dari bursa cawapres Erik menjadi representasi Jokowi.

Baca juga : Bursa Cawapres Prabowo, Suara Erick Lebih Merata

Kenapa tidak Gibran? Menurut dia, jika Prabowo ingin memilih Gibran sebagai Cawapres maka ada banyak hal yang harus diperhitungkan. Antara lain, Gibran masih merupakan kader PDIP. Padahal, PDIP sudah punya Capres Ganjar.

"Pak Prabowo ini menurut saya tinggal dua nama, kalau bukan Pak Erick, ya Mas Gibran," kata Shujahri.

Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk Erick sebagai Cawapres mencapai 15,6 persen. Dukungan yang diperoleh Erick tersebut mengungguli nama-nama lain yang dekat dan terafiliasi dengan NU, seperti Mahfud, Muhaimin, dan Khofifah.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari base 45,5 persen responden yang bagian dari NU, 15,6 persen mendukung Erick sebagai Cawapres. Sementara dukungan untuk Mahfud dari responden NU hanya berada di angka 7,2 persen, dan Khofifah sebesar 8,5 persen.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.