Dark/Light Mode

RI Serukan Perdamaian dan Kolaborasi di Sidang Umum UNESCO ke-42

Minggu, 12 November 2023 13:01 WIB
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, dalam pidato nya pada Sidang Umum UNESCO ke-42 yang berlangsung pada 10 November 2023, di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis, (10/11/2023). (Dok. Kemendikbudristek)
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, dalam pidato nya pada Sidang Umum UNESCO ke-42 yang berlangsung pada 10 November 2023, di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis, (10/11/2023). (Dok. Kemendikbudristek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan ajakannya, untuk seluruh negara anggota UNESCO mengedepankan perdamaian.

Perdamaian dengan fokus pada peningkatan kolaborasi dan pencapaian pada pilar utama UNESCO yakni pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi Informasi. 

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, dalam pidato nya pada Sidang Umum UNESCO ke-42 yang berlangsung pada 10 November 2023, di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis.  

Baca juga : Sompo Insurance dan CIMB Niaga Kolaborasi Luncurkan Produk Cyber Protector

“Indonesia terus membangun kerja sama dengan UNESCO untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan, dan komunikasi serta informasi,” tegas Suharti, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (12/11/2023).  

Dalam komitmennya terhadap reformasi pendidikan global, Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah aktif terlibat dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development - ESD) melalui implementasi kebijakan Merdeka Belajar.

Kebijakan ini, dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menekankan inklusivitas, dan berupaya menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua tanpa terkecuali.  

Baca juga : Suara Semangat Muda: Mari Kolaborasi Ekonomi Hijau Untuk Indonesia

Kurikulum Merdeka yang baru diperkenalkan memungkinkan penyesuaian kecepatan pembelajaran yang fleksibel, mencegah siswa tertinggal dan mengintegrasikan tema terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) seperti perubahan iklim dan keberagaman ke dalam kerangka pendidikan.

Indonesia juga saat ini tengah merancang Inisiatif Nasional yang akan diajukan pada pertemuan ESD-Net 2030 Global Meeting di Tokyo, Jepang pada bulan Desember mendatang.  

Menyadari urgensi penanganan kekurangan guru dan peningkatan kualitas guru, Indonesia memprioritaskan perekrutan satu juta guru sejak tahun 2021.

Baca juga : Belum Temukan Pasangan, Prabowo Menanti Sinyal Dari Jokowi

Inisiatif ini mendukung program perbaikan, memfasilitasi akses yang lebih baik ke dana pemerintah, dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga meningkatkan sistem pendidikan secara keseluruhan.  
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.