Dark/Light Mode

Besok, Dirjen PAS Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Suap Kalapas Sukamiskin

Selasa, 8 Januari 2019 21:03 WIB
Juru bicara KPK Febri Diansyah. (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)
Juru bicara KPK Febri Diansyah. (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen Pas Kemenkum HAM) Sri Puguh Budi Utami dijadwalkan menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (9/1) besok.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengaku belum tahu apa yang akan diklarifikasi jaksa kepada Sri Puguh. Yang jelas, materi yang akan ditanya terkait dengan apa yang sudah diperiksa dalam proses penyidikan. “Misalnya, dalam proses penyidikan yang didalami terkait dengan bagaimana sebenarnya pengaturan di Sukamiskin, baik izin keluar izin dalam kondisi-kondisi tertentu. Maka, pertanyaannya tidak akan jauh dari situ ,” ujar Febri di Gedung KPK Jl. Kuningan Persada, Selasa (8/1).

Baca juga : Mahathir: Masih Suka Balapan?

Selain itu, jaksa juga akan mengklarifikasi informasi yang menyebut Sri Puguh lewat sopirnya, Mulyana, menerima kado ulang tahun berupa tas mewah merk Louis Vitton dari eks Kepala Lapas Sukamiskin Bandung Wahid Husen.

“Ada dugaan, misalnya pemberian sebuah tas kepada sopir dari Ditjen Pas, Tentu saja itu menjadi poin-poin yang kami perhatikan,” ungkap Febri. Tas itu disebut didapat Wahid dari Fahmi Darmawansyah, salah satu terpidana yang mendekam di Lapas Sukamiskin. Hal tersebut tertuang dalam berkas dakwaan yang dibacakan jaksa KPK dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di PN Tipikor Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (5/12/2018).

Baca juga : Diperiksa Perdana Sebagai Tersangka, Taufik Kurniawan Mangkir

Tas mewah itu sudah dikembalikan lewat Mulyana, yang juga akan dihadirkan dalam persidangan besok. Selain Sri dan Mulyana, ada tiga saksi lain yang akan dihadirkan. Dua saksi adalah PNS di Lapas Sukamiskin, Slamet Widodo dan Yogi Suhara.  Seorang lagi adalah dokter Lapas, Dewi Murni Ayu. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.