Dark/Light Mode

Polemik Penistaan Agama, Ketum KNPI: MUI Harus Panggil Zulkifli Hasan

Kamis, 21 Desember 2023 20:31 WIB
Ketua Umum DPP KNPI Tantan Taufik Lubis. (Foto : ist)
Ketua Umum DPP KNPI Tantan Taufik Lubis. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum DPP KNPI Tantan Taufik Lubis berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera memanggil Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk mengklarifikasi guyonan politik yang dianggap menistakan agama.

"MUI harus memanggil Zulhas untuk mengklarifikasi dan menarik pernyataan tersebut. Jika tidak, akan banyak pihak yang mengadukan beliau ke polisi,” jelas Tantan dalam keterangannya, Kamis (21/12).

Tantan yang juga Presiden Pemuda Islam Dunia menilai, apa yang disampaikan Zulhas masuk dalam kategori penistaan agama.

"Dilihat dari aspek hukum, diduga sudah masuk dalam kategori penistaan agama. Ini upaya memperolok serta mempermainkan agama demi kepentingan politik,” ujar Tantan yang juga akan melaporkan Zulhas ke Mabes Polri jika tidak ada klarifikasi.

Baca juga : Pemilu Semakin Panas, Hati Harus Lebih Dingin

Tolub, sapaan akrabnya, menilai menjadikan ajaran agama dengan candaan memang dibenarkan selama itu mendatangkan manfaat dan menguntungkan. Soal mendukung seseorang dalam politik juga sah sah saja.

"Namun baiknya tidak sampai pada memunculkan narasi yang dapat ditafsirkan sebagai kultus individu terhadap seseorang, di mana dengan mudah melakukan dugaan pelecehan dan segala bentuk distorsi demi mendapatkan keuntungaan sesaat,” tambah Tolub yang juga Ketua NYC Indonesia.

Sebelumnya, beredarnya video Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang melecehkan tata cara ibadah shalat.

Zulhas dalam video tersebut menggambarkan ada kelompok yang dipengaruhi fanatisme terhadap salah satu pasangan capres-cawapres saat menjalankan salat tidak berani melafalkan ‘amin’ begitu imam selesai membaca surat Al Fatihah.

Baca juga : Belum Tahan Eks Wamenkumham, KPK: Idealnya Tunggu Hasil Praperadilan

Selain itu, Zulhas juga menggambarkan sekelompok umat Islam yang saking fanatiknya terhadap pasangan capres-cawapres, sehingga tidak mau menjulurkan satu telunjuk jari saat tasyahud karena khawatir dikira mendukung paslon lain. Zulhas juga memeragakan dengan menjulurkan dua jari.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno sudah mengklarifikasi lelucon ketua umumnya, Zulkifli Hasan.

Menurut Eddy Soeparno, yang disampaikan Zulhas merupakan kondisi di masyarakat yang ditemuinya. Salah satu contohnya, ketika bacaan salat diasosiasikan pada pasangan tertentu.

Misalnya ketika ada yang melafazkan 'Amin' nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafazkan amin dalam hati.

Baca juga : Polisi Tetapkan Ketua KPK Firli Bahuri Tersangka Pemerasan SYL

Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad sebelumnya" kata Eddy kepada media, Rabu (20/12/2023).

Wakil ketua Komisi VII DPR ini tidak setuju apabila publik mengira Zulhas berniat menyampaikan humor yang dibuat-buat, seolah melecehkan agama Islam. Menurutnya, Zulhas hanya menyampai lelucon berdasarkan pengalamannya.
 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.