Dark/Light Mode

Melonjak! Kebakaran Sepanjang Tahun 2023 Di Jakarta Dan Faktor Penyebabnya

Minggu, 7 Januari 2024 14:10 WIB
Melonjak! Kebakaran Sepanjang Tahun 2023 Di Jakarta Dan Faktor Penyebabnya

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta mencatatkan peningkatan frekuensi kebakaran sepanjang tahun 2023. Total ada 2.286 kebakaran di wilayah tersebut. 

Dilansir dari laman resmi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Jakarta Timur mencatatkan frekuensi tertinggi, yakni 594 kejadian, diikuti oleh Jakarta Selatan 573 kejadian, Jakarta Barat 484 kejadian, Jakarta Utara 379 kejadian, dan Jakarta Pusat 256 kejadian.

Objek Terbakar dan Penyebab Kebakaran

Dalam keterangan resminya, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta menyebutkan jenis objek yang terbakar mencakup bangunan perumahan (637 kejadian), instalasi luar gedung (480 kejadian), sampah (267 kejadian), tumbuhan (215 kejadian), kendaraan (118 kejadian), lapak (40 kejadian), bangunan industri (32 kejadian), dan kategori lainnya (156 kejadian).

Baca juga : Keluarga Ungkap Keistimewaan Mahfud Di Mata Gus Dur: Tak Pernah Takut

Pada tahun 2023, faktor dugaan penyebab kebakaran terbagi atas penggunaan listrik (1.216 kejadian), membakar sampah (337 kejadian), gas (205 kejadian), rokok (130 kejadian), lilin (1 kejadian), dan faktor lainnya (397 kejadian).

Tren Peningkatan Di Musim Kemarau

Berdasarkan pengamatan Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino dan IOD Positif pada tahun 2023 membuat musim kemarau lebih kering. 

Prediksi BMKG menunjukkan bahwa kemarau ekstrem akan berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2023, mempengaruhi tingginya frekuensi kebakaran.

Baca juga : Mudik Nataru Aman Dan Lancar

Data Dinas Gulkarmat menunjukkan bahwa pada musim kemarau ekstrem ini, terjadi peningkatan kejadian kebakaran. Bulan Agustus mencatat 243 kejadian, September 313 kejadian, dan Oktober 346 kejadian. Setelah musim kemarau, frekuensi kebakaran mengalami penurunan menjadi 173 kejadian di bulan November.

Imbauan BMKG Dan Dinas Gulkarmat

BMKG menyarankan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran selama musim kemarau ekstrem. Kondisi sangat kering membuat risiko penyalaan api tinggi, sulit dipadamkan, dan memungkinkan perambatan cepat.

Hal ini sejalan dengan temuan Dinas Gulkarmat yang menunjukkan peningkatan kebakaran akibat membakar sampah dan rokok selama musim kemarau. Data menunjukkan bahwa kejadian tersebut meningkat dari bulan Juli hingga Oktober, dengan puncak kejadian mencapai 117 di bulan Oktober.

Dinas Gulkarmat Dorong Partisipasi Masyarakat

Baca juga : Pendaftaran Prakerja 2024 Dibuka, Ini Keuntungan, Syarat Dan Cara Mendaftarnya

Menyikapi situasi ini, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta merancang berbagai program pencegahan. Ini termasuk stikerisasi bahaya kebakaran, woro-woro imbauan bahaya kebakaran, pembentukan Satuan Tugas Gulkarmat di 267 kelurahan, dan pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR).

Kepala Dinas Gulkarmat, Satriadi Gunawan, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran. Jika terjadi kebakaran, diimbau untuk segera melapor melalui layanan Jakarta Siaga 112 atau mendatangi pos pemadam kebakaran terdekat, yang dapat diakses 24 jam dan gratis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.