Dark/Light Mode

Prof. Dwi Andreas: Omzet Peredaran Pupuk Palsu Capai Miliaran

Selasa, 7 Mei 2024 13:44 WIB
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dwi Andreas Santosa. Foto: Istimewa
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dwi Andreas Santosa. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dwi Andreas Santosa menjelaskan, omzet yang didapat dari peredaran pupuk palsu. Kata Prof Dwi, omzet yang didapat sindikat pengedar pupuk palsu mencapai miliaran.

"Misalnya saya menyelewengkan pupuk bersubsidi, nilainya sudah mencapai empat miliar itu," kata Prof Dwi, dalam keterangannya, Selasa (7/5/2024).

Baca juga : Solusi Untuk Penyediaan Rumah Bagi Masyarakat

Parahnya, diakui Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (ABBTI) itu, peredaran pupuk palsu hampir terjadi setiap tahunnya.

"Peredaran pupuk palsu yang terjadi hampir setiap tahun menyebabkan para pembuatnya meraup untung fantastis. Keuntungan tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, bahkan miliaran," ungkap Prof Dwi.

Baca juga : Kornas Jokowi: PDIP Jangan Mukul Tapi Minta Dirangkul

Fenomena peredaran pupuk palsu sempat membuat geger publik pada tahun 2017 silam. Polda Metro Jaya berhasil menggerebek pabrik pupuk NPK dan SP36 palsu di Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menurut pengakuan kepolisian saat itu, pabrik tersebut setiap hari bisa memproduksi 4 ton pupuk palsu. Per satu karung dijual seharga Rp 60 ribu ke pengecer.

Baca juga : Kepuasan Publik Ke Presiden Tetap Kokoh

Sehingga, omzet yang didapat pengedar pupuk palsu tiap harinya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.