Dark/Light Mode

SBY Kenang 6 Bulan Wafatnya Ibu Ani

`Dua Bulan Lalu, Hati Saya Down`

Senin, 2 Desember 2019 08:50 WIB
Di samping foto Ibu Ani, Pak Susilo Bambang Yudhoyono  menyanyikan lagu Seruling Di Lembah Sunyi. Videonya diunggah SBY di akun @aniyudhoyono, kemarin.
Di samping foto Ibu Ani, Pak Susilo Bambang Yudhoyono menyanyikan lagu Seruling Di Lembah Sunyi. Videonya diunggah SBY di akun @aniyudhoyono, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang 6 bulan meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono, kemarin. Presiden ke-6 RI itu menggelar acara khusus. Dinamai, “Mengenang Setengah Tahun Berpulangnya Almarhumah Ani Yudhoyono”.

Acara ini digelar di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat. Acara ini juga dihadiri para kerabat dan orang dekat SBY. Antara lain Hatta Rajasa, Aulia Pohan, Andi Malarangeng, Ahmad Yani Basuki, dan sejumlah tokoh Partai Demokrat. Turut hadir pula sejumlah wartawan yang pernah bertugas di Istana semasa SBY menjabat.

Di depan ratusan hadirin, SBY sempat menyanyikan lagu berjudul “Seruling di Lembah Sunyi” untuk istrinya tercinta yang wafat pada 1 Juni 2019. Ini merupakan lagu lawas yang pernah populer pada era 1970-an. Lagu ciptaan Nanda Leimena ini diaransemen kembali oleh Tohpati.

Baca juga : Baru Dua Bulan Diuji coba Jalur Sepeda Kok Dibongkar

Mengapa SBY memilih lagu ini? Ternyata, SBY sempat down sepeninggal istrinya. “Ceritanya, dua bulan lalu, jam 10 pagi di Cikeas, hati saya down. Kenangan saya terhadap almarhumah muncul. Staf yang menemani saya di Cikeas merasakan saya sedih. Setelah salat Jumat di Pendopo, saya bertafakur, kenapa saya sedih,” cerita SBY.

Dalam tafakurnya, di pikiran SBY terlintas lagu “Seruling di Lembah Sunyi”. SBY mengibaratkan, ia tengah berada di lembah sunyi. Jika serulingnya indah, maka yang mendengarkan pun ikut indah.

“Di lembah sunyi itu sesekali membunyikan seruling, saran dan pandangan yang baik bagi rakyat Indonesia mungkin akan mendengarkan itu,” ujar SBY.

Baca juga : Soal Pencekalan Rizieq, Mahfud: Kalau ada Buktinya Kasih Ke Saya, Nanti Saya Bantu

SBY mengungkapkan, “Seruling di Lembah Sunyi” juga dikaitkan dengan saat-saat ketika Sarwo Edhi meninggal dan munculnya artikel In Memoriam Sarwo Edhi.

SBY telah menghubungi pihak keluarga Nanda Meilina, sang pencipta lagu. SBY meminta izin mengubah sejumlah kalimat untuk Ibu Ani. “Berdiam diri adalah hak saya, pilihan saya. Sambil melakukan healing. Saya harus memulihkan hati saya, membangun kembali harapan saya. I have to reinventing my new life. Mengapa terus melaksanakan healing proses untuk healing my heart, dan build my hope karena terus terang keluarga dan saya merasakan kehilangan,” aku SBY.

Namun, SBY sadar, hidupnya harus terus berjalan. Karenanya, SBY, melalui momentum ini, ingin menyambung si la turahim dengan publik, para followers dan warganet. Ia pun akan terus mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara.

Baca juga : Jelang Pelantikan Presiden, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di Sekitar Gedung DPR

“Kehilangan ini greatest lost, tapi saya sadar saya harus bangkit dan melanjutkan hidup. Karena saya yakin Ibu Ani di dunia yang baru ingin saya melanjutkan hidup ke depan ini,” tutur SBY.

SBY kemudian mengunggah saat dirinya bernyani “Seruling di Lembah Sunyi” yang berdurasi 3 menit 18 detik, ke akun Instagram Ibu Ani, @aniyudhoyono yang sudah hampir setengah tahun tak aktif. SBY menyanyikan lagu itu dengan syahdu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.