Dark/Light Mode

Sekolah Dijadikan Tempat Narkoba

Netizen Geregetan, Anies Turun Tangan

Jumat, 18 Januari 2019 16:44 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Foto: IG @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Foto: IG @aniesbaswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tempatpenyebaran dan penyimpananya juga tidak lagi diam-diam. Sudah sangat terbuka. Bahkan, di Kembangan, Jakarta Barat, pelaku menyimpan narkoba nekat menyimpannya di gudang sekolah. Tepatnya, di ruangan bekas laboratorium. 

Anehnya lagi, pelaku menyimpan narkoba di sekolah sejak enam bulan lalu. Pelaku dan pengedar adalah kakak-adik DL dan CPserta temannya, AJ. Mereka memilih sekolah sebagai gudang karena dinilai lebih aman. 

Dari penangkapan itu, Polisi menyita barang bukti berupa 355,56 gram sabu dan 7.910 butir psikotropika golongan IV. Barang bukti tersebut didistribusikan oleh jaringan dari sebuah Lapas. 

Baca juga : Amerika Siap Turun Tangan

Kanit Reskrim Polsek Kembangan Iptu Dimitri Mahendra membeberkan, di dalam bekas laboratorium itu ada kamar tidak terpakai. “Itu yang digunakan,” ucapnya.  DL, CPdan AJ awalnya hanya menggunakan sekolah sebagai tempat konsumsi narkoba. Kemudian, mereka mulai mengedarkan psikotropika dengan imbalan Rp 100-400 ribu jika barang yang mereka jual habis. Sementara itu, penjualan sabu baru pertama kali dilakukan. Namun mereka keburu tertangkap Tim Reskrim Polsek Kembangan. 

“Kalau psikotropika sudah dilakukan sepuluh kali. Sementara sabu baru pertama kali,” ucap Dimitri.  Mendengar informasi itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan siap memberikan sanksi   hukum kepada sekolah ataupun pihak yang terlibat. 

Anies mengatakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah meminta keterangan sekolah. Pihak sekolah mengaku siswanya tidak terlibat dalam kasus tersebut.  “Menurut kesaksian sekolah, tidak ada siswa yang terlibat dalam kasus narkoba. Tapi lokasinya sering digunakan pelaku dalam menjalankan aksi, ini keterangannya,” jelas Anies. 

Baca juga : Menteri Jonan Sidak Ke Terminal BBM Pengapon

Anies meminta sekolah lainnya di Jakarta bertindak tegas bila menemukan dugaan pere¬daran narkoba di sekolah. Dia ingin sekolah aktif mencegah hal tersebut.  “Kalau ada kabar penggunaan fasilitas pendidikan untuk kegiatan seperti ini, lapor jangan diam. Jangan menunggu menjadi masalah, jangan ada pembiaran,” sebutnya. Sekolah yang dijadikan tempat penyimpanan narkoba membuat warganet prihatin. Damaskus Jamalum Sidabalok mengatakan, Indonesia itu sebenarnya sudah darurat narkoba. 

“Kemaren seorang Kapolresterbukti menggunakan narkoba. Bisa jadi tidak hanya pengguna tapi bisa juga pengedar. Di saat tahun politik seperti sekarang inilah, para bandar narkoba bebas menjual barangnya karena     pemerintah dan aparat lebih mengurusi politik. Haruskah negara ini hancur dulu pemerintah baru sadar? Pasti sudah terlambat. Sia-sialah negara ini dibangun terus kalau harus hancur karena narkoba,” ujarnya. 

Radito Kusuma menuturkan, kejadian sekolah menjadi tempat penyimpanan narkoba semakin memperlihatkan narkoba sudah merambah ke dunia pendidikan karena peran sekolah yang kurang perhatian.  “Ini akibat sekolah kurang pengawasan,” tudingnya.  Dengan adanya temuan narkoba di sekolah, daniel mendesak pemerintah dan kepolisian menjadikan narkoba sebagai musuh utama bangsa.  

Baca juga : Amran Dinobatkan Sebagai Penjaga Ketahanan Pangan

“Ini karena pemerintah lemah dalam memberantas narkoba. Bahkan, penegak juga kadang terlibat yang membuat dan pengedar narkoba.”  Hartono Lilik menegaskan temuan narkoba di sekolah kemungkinan hanya bagian kecil dari peredaran narkoba di Indonesia. Belum lagi, jika dibongkar peredaran di club malam dan lapas. 

“Ah itu mah gak aneh, coba bongkar lokalisasi di Penjaringan, lebih besar lagi,” beber Anti Hoax.  Lanjut, Cawet Bedah mengungkapkan peredaran narkoba oleh anak pelajar merupakan kejadian yang biasa, karena pelajar   merupakan anak yang labil.  “Jangan kan remaja yang masih labil, Kapolres aja bisa make narkoba.” [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.