Dark/Light Mode

Jiwasraya Digarap Kejagung, Asabri Digarap Kepolisian

KPK Makin Tenggelam

Kamis, 16 Januari 2020 06:20 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua kasus kakap yang jadi sorotan rakyat sedang diusut penegak hukum. Jiwasrayagate yang diduga merugikan keuangan negara 13 triliun digarap Kejaksaan Agung. Dugaan korupsi di Asabri yang merugikan keuangan negara 10 triliun digarap Kepolisian. Ke mana KPK? Lembaga yang dipimpin Firli Bahuri ini, sedang tenggelam.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono, menyatakan, institusinya tengah melakukan penyelidikan dugaan kasus korupsi di Asabri. “Untuk PT Asabri, kita juga sedang penyelidikan berkaitan dengan kasus tersebut,” ujar Argo, di Mabes Polri, kemarin.

Argo meminta publik menunggu perkembangan kasus ini. Polisi masih terus melakukan penyelidikan. KPK sendiri sebetulnya sudah bersiap menyelidiki kasus ini.

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPK dalam dugaan korupsi di Asabri. Namun, KPK belum melakukan tindakan apa-apa. Belum memulai. Baru akan. KPK masih menunggu hasil pembahasan audit dugaan korupsi Asabri dari BPK. Setelah audit keluar, baru akan ditindaklanjuti.

Rencananya, hari ini, pimpinan KPK akan mengunjungi BPK. “KPK masih menunggu hasil audit dari BPK yang rencana akan disampaikan pada Kamis besok (hari ini). Kami sudah berkoordinasi secara intens untuk menangani perkara ini,” ucap Ghufron. Mendengar Polri mulai menyelidiki kasus ini, KPK sepertinya “tidak mau kalah”.

Baca juga : Jiwasraya Gate, SBY: Jangan-jangan Saya Disalahkan Lagi

Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menegaskan, pihaknya juga akan tetap menyelidiki kasus ini. Apakah tidak jadi rebutan? Nawawi menegaskan, tak ada istilah tersebut dalam memberantas korupsi. KPK akan bersinergi dengan Polri dalam penyelidikan kasus Asabri ini.

“Tak ada istilah rebutan dalam pemberantasan korupsi. Yang ada semangat pemberantasannya,” tegas Nawawi.

Ketua KPK, Firli Bahuri, juga menyatakan, masih memantau kasus dugaan korupsi di Asabri. Belum me langkah ke penyelidikan. KPK akan bekerja sama dengan BPK untuk meng usut kasus tersebut.

“Kami harus dengarkan dulu bagaimana temuan dari BPK. Tentu kita tak bisa melakukan suatu tindakan penyelidikan, penyidikan, apabila tidak ada konfirmasi yang jelas dan tentu ini akan kita bahas dengan BPK,” tutur Firli usai bertemu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Selasa kemarin.

Firli menambahkan, pihaknya sudah berhubungan dengan pimpinan BPK sebagai tindak lanjut pengusutan kasus Asabri itu. Ada pun soal Jiwasraya, KPK sudah “lempar handuk”.

Baca juga : Lagi, Messi Dapat Stempel Playmaker Terbaik Dunia

Firli memastikan, pihaknya tidak akan mengambil alih perkara itu dari tangan Kejagung. Jenderal polisi bintang tiga itu menegaskan, KPK sekadar memberikan dukungan pada Kejagung untuk mengusut kasus yang merugikan negara sedikitnya Rp 13,7 triliun itu.

“Oh tidak. Untuk Jiwasraya, kami akan berikan dukungan kepada Kejaksaan Agung karena itu sudah ditangani Kejaksaan Agung,” ucapnya.

Dari pihak pemerintah, Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan kondisi keuangan PT Asabri tidak terganggu meskipun sedang dilanda dugaan korupsi. Kondisi keuangan Asabri masih aman. Aset yang dimilikinya masih bagus. Ini berbeda dengan kondisi aset Jiwasraya yang juga dilanda kasus korupsi.

“Likuditas Asabri dijamin aman. Karena cash flow-nya, asetnya, semua masih bagus. Beda dengan Jiwasraya yang sudah sangat, ya gitu,” beber Erick, di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

Yang sama, kata Erick, di kedua perusahaan itu ada kesalahan penempatan pada instrumen investasi saham. Kini, Erick masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwajib. Mengenai hasil penyelidikan, Erick meminta wartawan menyatakan ke Polri.

Baca juga : Dari Dua Saksi Lain, KPK Dalami Proyek Pengadaan Di PUPR Medan

“Saya rasa dari Kapolri sendiri sudah mengambil langkah tersendiri. Kalau yang hukum-hukum, tanya ahlinya. Jangan ke saya,” ucapnya.

Menurut Erick, masalah yang menimpa Asabri dan Jiwasraya menandakan bahwa perusahaan tidak mengimplementasikan good corporate governance (GCG) dengan baik. “Sama kalau kita simpulkan, kejadian Garuda, Jiwasraya, itu ujungnya apa? GCG-nya kan,” tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.