Dark/Light Mode

80.000 Warga Masuk Jateng

Larangan Mudik Cuma Dianggap Angin Lalu

Minggu, 29 Maret 2020 06:43 WIB
Warga yang akan mudik/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Warga yang akan mudik/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dia mengibaratkan situasi negara dalam pandemi corona saat ini seperti orang yang terkena kanker. Agar tidak menjalar ke mana-mana dan menye - babkan kematian, maka bagian tubuh yang terpapar kanker itu harus diamputasi. “Jadi memendam rasa rindu, menahan sebentar rasa lapar, tapi kita bisa tetap hidup,” ucap Ganjar. 

Sehari sebelumnya, dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, ganjar_pranowo, dia menyebut, jumlah pemudik yang datang ke Jateng hingga 26 Maret ada 46.018 orang. Tapi, saat dirinci, jumlahnya tak sinkron alias tak sesuai. 

Baca juga : Sejumlah Daerah Ingin Tutup Penerbangan, Ini Tanggapan Kemenhub

Pemudik terbanyak, kata Ganjar, ada di Wonogiri dengan 42.838 pemudik. Kemudian disusul Semarang dan sekitarnya sebanyak 10.979 orang. Di Cilacap, ada 4527 orang. Jepara, ada 2164 orang. Lainnya ada di Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Pati, Grobogan, Magelang, Purbalingga, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar. 

Video berdurasi 6.11 itu garis besarnya mengimbau agar warga Jateng tak mudik. Ganjar merinci dengan detil risiko penularan corona jika warga Jateng nekat mudik. Dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Yang menarik, kemarin video diputar di beberapa kelurahan di Jakarta. Salah satunya, di Grogol Selatan. Harapannya, supaya warga Jateng yang ada di Ibukota menuruti imbauan Ganjar. 

Baca juga : Masyarakat Rame-rame Nolak Larangan Dokumentasi Persidangan

Kemarin sore, juga lewat Instagram, Ganjar mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur untuk melarang warganya mudik. “Kita membuat kesepakatan bersama untuk melarang warga pulang ke daerah asal,” tutur Ganjar dalam video. 

Ganjar meminta masyarakat tidak menganggap enteng dan menyepelekan pandemi Corona. Dia mewanti-wanti, ini masalah hidup mati. “Anda berdiam di rumah Insyaallah kita semua selamat. Atau anda nekat kita semua terancam tidak selamat,” wanti-wantinya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.