Dark/Light Mode

VIral Jenazah 3 ABK Dilarung

Di Laut, Orang Miskin Masih Dijajah

Jumat, 8 Mei 2020 07:14 WIB
Inilah  salah  satu  cuplikan  video  viral  peristiwa  anak  Buah  Kapal  (ABK) asal Indonesia  yang  meninggal dunia  di Kapal  Tiongkok dan jenazahnya dibuang ke laut. (Foto: Istimewa)
Inilah salah satu cuplikan video viral peristiwa anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang meninggal dunia di Kapal Tiongkok dan jenazahnya dibuang ke laut. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Video jenazah 3 Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia dilarung ke laut oleh Kapal Long Xin 629 berbendera China, viral di Tanah Air. Netizen murka. Tragedi itu menunjukkan: di laut, warga kita yang miskin masih dijajah. Masih diperbudak.

Kabar adanya pelarungan ABK asal Indonesia oleh kapal China itu mula-mula diangkat oleh MBC, portal berita Korsel, Selasa (5/5). Mereka memberi judul: Bekerja 18 Jam Sehari, Dibuang Ke Laut Jika Meninggal.

Ada beberapa ABK yang mengaku dipekerjakan secara tidak manusiawi. Seperti dipaksa bekerja sehari selama 18 jam, bahkan salah satu ABK mengaku pernah berdiri selama 30 jam. Mereka juga diminta minum air laut yang difilterisasi.

MBC juga merilis kabar ini ke kanal YouTubenya. Namun, ketika itu berita tersebut baru hanya viral di Korsel. kabar tersebut baru menggemparkan publik Indonesia, setelah salah satu YouTuber asal Korsel yang fasih berbahasa Indonesia, Jang Hansol tergerak menterjemahkan berita ini sehari setelah tayang di kanal YouTube MBC News. Ia mengaku mengunggah video tersebut atas permintaan salah seorang followernya.

Baca juga : Gegara Corona, Orang Miskin Bisa Nambah 12 Juta

“Aku sebenarnya enggak enak untuk bikin video ini, tapi ada satu follower yang meminta untuk disampaikan, soalnya di Indonesia hal ini belum diberitakan,” kata Hansol dalam video tersebut. Video yang diberi judul ‘Berita Trending Di Korea Yang Bakal Bikin Orang Indonesia Ngamuk’ langsung viral. Hingga tadi malam, video tersebut trending 1 di YouTube. Sudah 3,9 juta kali ditonton.

Sebenarnya, kasus ABK WNI yang dilarung oleh kapal China ke laut itu sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. AR, ABK yang dilarung ke laut lepas pada 31 Maret bukan kasus pertama. Pada Desember 2019, sudah dua ABK Indonesia lainnya di kapal ikan Long Xin 629 yang dilarung ke laut. Keduanya dikabarkan meninggal di kapal, saat sedang berlayar di samudera pasifik. Pihak kapal beralasan, kedua ABk itu menderita penyakit menular.

Setelah berita itu viral, barulah sejumlah menteri angkat bicara. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi salah satunya. Dia mengatakan, pihak kapal sudah memberitahu keluarga. Mereka sudah mendapat persetujuan pada 30 Maret 2020, agar ABK yang bernama AR itu bisa dilarung. “Keluarga sudah sepakat menerima kompensasi,” kata Retno, kemarin.

Sementara 2 ABK lainnya, dilarung setelah mendapat persetujuan awak kapal lainnya. Terkait kasus ini, KBRI Beijing melayangkan nota diplomatik meminta klarifikasi. kementerian Luar Negeri China menjawab bahwa pelarungan dilakukan sesuai praktik pelarungan Internasional standar organisasi buruh Internasional atau ILO.

Baca juga : Senangnya, Mudik di Sekitar Jabodetabek Masih Dibolehin

Sejauh ini, sebut Retno ada 46 ABK Indonesia yang bekerja di 4 kapal berbendera Cina. Empat kapal itu adalah Long Xin 629, Long Xin 605, Long Xin 606 dan Tian Yu 8.

Kemarin, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga angkat bicara. Ia berjanji akan menemui Anak Buah Kapal (ABK) RI yang selamat di Busan, Korea Selatan dari kasus perbudakan kapal China, Long Xing. Ia akan mengkaji dokumen para ABK. “Termasuk kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani,” kata Edhy dalam keterangannya, kemarin.

Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo mengatakan pihaknya akan mengawal ABK WNI ini mulai dari proses pemulangannya ke Tanah Air hingga pendampingan proses hukum. “Sebagai langkah awal, LPSK akan turut serta menjemput sejumlah ABK yang pulang ke Indonesia, besok, Jum’at, (8/5) ke bandara” ujar Hasto, kemarin.

Warganet yang murka mengutuk keras dugaan pelanggaran HAM dan pelarungan ABK WNi oleh kapal China itu. “China bukan cuma kejam dengan Uighur, tapi juga kejam dengan ABK Asal Indonesia,” kritik @Gandawan. “Poin pentingnya adalah dlm kasus ini banyak terjadi PELANGGARAN,, baik itu pelanggaran kontrak, human trafficking,dan pelanggaran HAM.... Harus DIUSUT TUNTAS!!,” seru @andrinitasya.

Baca juga : Provokator Tolak Jenazah Korban Corona, 3 Warga di Semarang Jadi Tersangka

“Dari dulu nation ini7 emg slalu cari grgr,” protes @Starbooooooyy. Akun @Stevaniehuangg mempertanyakan perbedaan diksi dilarung dengan dibuang. “Dibuang sama dilarung Apa Bedanya ? Dan 1 Lagi Jelas Di Surat kontraknya Jika ABK Ada Yg Meninggal Akan Dikembalikan ke keluarga nya / Negaranya . Berarti perusahaan itu Telah Melanggar perjanjian Yg Ada Dikontrak kerja Tersebut,” kulik dia.

“Kasian, orang miskin masih dijajah,” timpal @Demikamu___. Namun, akun @iceiceisbear membela pelarungan ABK oleh kapal China itu. “Bila jenazah itu disimpan di kapal (ada kemungkinan) bisa menimbulkan penyakit atau masalah lain yang lebih kompleks?. Namun tidak tahu kejadian yang sebenernya terjadi bagaimana, hanya berpendapat,” cuitnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.