Dark/Light Mode

Video Pelarungan Jenazah ABK Indonesia Kembali Bikin Heboh, Kemenlu Gerak Cepat Cari Informasi

Minggu, 17 Mei 2020 20:13 WIB
Video Pelarungan Jenazah ABK Indonesia Kembali Bikin Heboh, Kemenlu Gerak Cepat Cari Informasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Video berisi pelarungan diduga jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dari kapal penangkap ikan asing hebohkan media sosial (medsos). Pelarungan jasad manusia itu dilakukan dari atas kapal.

Dalam video yang beredar di Facebook, terdengar sejumlah orang berbicara dengan bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Namun, tidak diketahui jelas identitas jenazah yang dilarung ke laut tersebut.

Baca juga : Gaungkan Tagar IndonesiaTerserah, Rakyat Sedih dan Jengkel

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, KBRI Beijing dan KBRI Nairobi saat ini sedang mencari informasi ke otoritas setempat mengenai dugaan kejadian pelarungan jenazah yang disebut-sebut menimpa anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal ikan Lu Qing Yuan Yu 623.

“Belum diketahui secara jelas identitas jenazah yang dilarung maupun rekan-rekan kerja almarhum. Informasi sementara menyebutkan para ABK berasal dari Indonesia dan lokasi pelarungan di perairan Somalia," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI BHI) Kemenlu Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/5).

Baca juga : Riyadh Group Indonesia Kembangkan Wisata Halal Di Indonesia

Menurut dia, Kemenlu telah menghubungi akun sosmed yang pertama kali mengunggah video tersebut. 

“Belum ada informasi lebih detil yang diperoleh sejauh ini. KBRI Beijing dan KBRI Nairobi juga tengah mencari informasi mengenai kejadian ini kepada otoritas setempat," tukasnya.

Baca juga : Antisipasi Puncak Kemarau, Kementan Gerak Cepat Petakan Komponen Bantuan

Sebelumnya, Kemenlu juga telah mengonfirmasi kematian tiga ABK WNI di kapal penangkap ikan China, Long Xin 629 dan Long Xin 604, antara Desember 2019 dan Maret 2020. Jasad ketiga ABK WNI tersebut dilarung atau dihanyutkan ke laut. Video pelarungan jasad ABK WNI ini juga sebelumnya ramai di medsos dan menuai kecaman banyak pihak. [WHY]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.