Dark/Light Mode

Benny Rhamdani Soroti Pengiriman Pekerja Ilegal

`Mereka Pengkhianat Republik`

Selasa, 7 Juli 2020 07:22 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di acara Ngopi Pagi yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Senin (6/7). (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di acara Ngopi Pagi yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Senin (6/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masalah pekerja ilegal jadi fokus Benny Rhamdani di awal kepemimpinannya sebagai Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Mereka yang terlibat dalam sindikat tersebut, dianggapnya sebagai pengkhianat Republik.

Itu dikatakan Benny dalam program Ngopi pagi bersama Rakyat Merdeka, kemarin. Acara ini dipandu Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara. Ikut dalam obrolan santai tersebut, Pemimpin Umum Rakyat Merdeka Ratna Susilowati dan Wartawan Senior Rakyat Merdeka Budi Rahman Hakim.

Baca juga : HUT Ke-74, Pegawai dan Serikat Pekerja BNI Bagikan 146.000 Paket Sembako

Biasanya, Ngopi Pagi membahas berita aktual di halaman utama Rakyat Merdeka. Namun kemarin, diskusi yang ditayangkan secara live pada jejaring media sosial Rakyat Merdeka: Facebook, Instagram dan Channel YouTube itu, khusus membahas soal pekerja migran. Tema yang diangkat “Gerak Roda Ekonomi Setelah Pandemi, Upaya Mempercepat Penempatan PMI Ke Luar Negeri”.

Setelah proses pemulangan PMI, saat ini salah tugas yang harus dilakukan BP2MI yakni penempatan PMI di negara tujuan. Setidaknya, terdapat 43 ribu lowongan pekerjaan di daerah penempatan, seperti Taiwan, Hong Kong, Korsel, dan Jepang.

Baca juga : Kimmy Jayanti Pernah Diremehkan Karena Warna Kulit

“Bagaimana kesiapan keberangkatan mereka kembali, mulai dari kepengurusan visa dan lain-lain. Kemudian masalah pelatihan, apakah mereka masuk BLK, terus tes PCR sebelum mereka berangkat,” tanya Kiki membuka acara.

Dalam kesempatan itu, Benny menyinggung soal tantangan yang dihadapinya memimpin lembaga tersebut. Dia sadar berada di satu tempat yang problemnya lumrah diketahui publik. Mulai dari perbudakan modern, tindakan kekerasan, eksploitasi, gaji tidak dibayar, anak buah kapal yang mengalami pelarungan, PMI diputus kontrak sepihak, PMI yang bermasalah hukum, masalah ketenagakerjaan, industrial, dan sosial.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.