Dark/Light Mode

Tahap Pertama Diproduksi 100 Juta, Harganya Ditaksir 70 Ribu-140 Ribu

Kalau Vaksin Covid Gratis Rakyat Pasti Tepuk Tangan

Kamis, 23 Juli 2020 06:18 WIB
Vaksin Covid-19/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Vaksin Covid-19/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah sedang mengebut pembuatan vaksin corona. Kalau sudah jadi dan terbukti ampuh, rencana awal vaksin ini akan diproduksi sebanyak 100 juta. Nantinya, vaksin ini dibandrol sekitar Rp 70-140 ribu. Rakyat senang jika vaksin pembunuh corona segera diproduksi. Rakyat juga akan lebih senang jika vaksin itu diberikan secara gratis.

Vaksin yang akan diproduksi adalah racikan Sinovac, perusahaan asal China. Vaksin itu sudah melewati dua kali tahapan uji klinis di China. Sekarang akan melewati uji klinis tahap ketiga di Indonesia. Uji klinis ini akan dilaksanakan Agustus mendatang di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. 

Sebelumnya, Minggu (19/7), sebanyak 2.400 vaksin Sinovac tiba di Tanah Air. Ini berkat diplomatic goods Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri yang berhasil membujuk China mendatangkan vaksin rintisan Sinovac Biotech Ltd itu.

Baca juga : Polisi Gagah Kembali Kalau Bisa Ringkus Djoko Tjandra

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, uji klinis Sinovac dijadwalkan berjalan selama enam bulan. "Akan selesai Januari 2021," ujarnya, dalam keterangan yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Apabila uji klinis Sinovac tahap tiga lancar, Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal-2021. "Kami pun sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis”, ucapnya. 

Kenapa memilih Sinovac? Honesti menerangkan, metode pembuatan vaksin yang digunakan Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma. Jadi, lebih memudahkan dalam produksi. Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis. "Kita dengan China sama-sama menggunakan metode inaktivasi," sebutnya.

Baca juga : Kematian Kasus Positif Corona Di Indonesia Masih Tinggi Lho

Dia mengakui, vaksin yang datang  minggu itu lalu masih memerlukan beberapa tahapan, sebelum bisa dilakukan uji klinis, Agustus mendatang. "Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya," imbuh Honesti. 

Pengembangan vaksin ini merupakan satu dari lima skenario Bio Farma dalam menangani penyebaran pandemi corona. Antara lain, produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).

Untuk harga, sebenarnya belum ada kepastian. Namun, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto memberikan ancer-ancer, yaitu antara 5-10 dolar. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp 70-140 ribu rupiah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.