Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Strategi Perang Dengan Corona
Jokowi Ngajak Satu Rasa, Khofifah Satu Frekuensi
Sabtu, 25 Juli 2020 07:20 WIB
Sebelumnya
Begitu juga dengan para bupati dan wali kota se Jatim. Bahasannya pemulihan ekonomi, dengan tidak mengendurkan protokol kesehatan. “Bahasanya Pak Presiden itu, gas dan rem harus sama sama dikendalikan,” katanya.
Dalam acara yang berlangsung 1 jam itu, Khofifah juga menyinggung soal ekonomi di Jatim. Jika Presiden membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jatim punya 4 Rumpun Gugus Tugas. Yakni rumpun promotif dan preventif, rumpun tracing, rumpun kuratif.
Baca juga : Jokowi: Negara Yang Gesit Bisa Kalahkan Yang Lamban
Tak lupa, ada rumpun ekonomi sosial yang dibentuk untuk mengatasi dampak ekonomi saat pandemi. Hasilnya, rumpun ini sudah membuat detail rekomendasi per kegiatan usaha yang bisa dijalankan.
Apalagi, belum lama ini Jokowi bersama Menkop UKM Teten Masduki menyiapkan Rp 1 triliun melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDBUMKM). Juga Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk pinjaman ke daerah. “Saya ingin memastikan, harus produktif dan bisa dihitung Break Even Poin (BEP),” tegasnya.
Baca juga : 13 Jurus Penerimaan Pajak Daerah Dikerahkan
Khofifah mengakui, program itu pasti tidak mudah. Pertama, wisata desa dulu. Hotel boleh buka, okupansinya 50 persen untuk 5 hari. “Restoran ju ga 6 hari buka, 1 hari bersih-bersih. SOP-nya ketat. Kalo untuk mall, hotel, restoran kebanyakan lulusan SMK. Ka lau tidak segera dijalankan, banyak yang pengangguran,” tuturnya.
Khofifah pede alias percaya diri perekonomian di daerahnya tidak akan minus. Paling parah hanya melambat di kuartal II 2020. Sehingga dengan dibukanya kegiatan ekonomi, harapan nya konsumsi bisa terdongkrak di kuartal III 2020.
Baca juga : Industri Farmasi Dan Alkes Didorong Jadi Tuan Di Rumah Sendiri
Salah satu kegiatan ekonomi yang terbilang vital di Jatim adalah sentra produksi tebu. Satu perusahaan di sektor ini bisa menyerap 69 ribu pe kerja. Tentu kondisi ini menjadi di lematis bagi dirinya. Di satu sisi menggerakkan ekonomi, di sisi lain menjaga kesehatan warganya.
Namun bukan Khofifah nama nya, jika tak langsung turun ke lapangan. “Alhamdulillah masa giling akhir Mei hingga awal Juni. Saya menyampaikan ke mereka, ini kemarau masa tanam harus cepat. Selain menyampaikan secara virtual, saya juga ikut nandur. Karena Jatim ini sebagai lumbung pangan nasional. Jangan sampai produksinya turun,” imbuhnya. [MEN/BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya