Dark/Light Mode

Gubernur Kalbar, H Sutarmidji : Jangan Cabut Aturan Wajib Tes Covid-19 Penumpang Pesawat

Senin, 10 Agustus 2020 07:17 WIB
Gubernur Kalbar H Sutarmidji. (Foto : dok Kalbarprov)
Gubernur Kalbar H Sutarmidji. (Foto : dok Kalbarprov)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), H Sutarmidji meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkaji ulang wacana penghapusan syarat tes Covid-19 dalam bertransportasi udara. Dia khawatir jika syarat tes itu dicabut, penularan Covid-19 di daerah kembali naik.

“Saya baca berita ada wacana Kemenhub untuk tidak lagi memberlakukan rapid test. Hal ini bahaya, sama saja Kemenhub kalau diberlakukan seperti memindahkan satu penyakit dari daerah lain ke daerah lain,” ujarnya, kemarin.

Sutarmidji mengingatkan masalah keselamatan rakyat harus diutamakan. Jangan sampai masyarakat jadi korban karena ingin menyelamatkan maskapai penerbangan. Ia meminta, Kemenhub tidak mencabut kewajiban tes covid penumpang pesawat.

Baca juga : Sukses Gelar Ibadah Haji di Tengah Pandemi Covid, Raja Salman Banjir Ucapan Selamat

“Saya tetap minta ketentuan rapid test diberlakukan. Kalau hanya masalah harga kenapa harus repot dan itu diakumulasi dengan tiket tidak masalah dan masih terjangkau. Saya minta supaya ini jadi perhatian jangan kita bicara hanya dari satu sisi untuk nyelamatkan maskapai, tapi sisi lain membiarkan masyarakat menderita itu tidak boleh,” tegasnya.

Sutarmidji mengatakan, seandainya Kemenhub mencabut syarat tes Covid-19 dalam berpergian menggunakan transportasi udara, maka dirinya akan membuat kenijakan menutup bandara.

“Kalau misal ada peningkatan dari pencabutan syarat rapid test untuk bepergian dan kasus di Kalbar semakin meningkat. Saya pastikan akan tutup bandara, terserah risikonya apa,” tegasnya.

Baca juga : Banyak Blusukan ke Zona Merah, Terawan Rajin Test Covid-19 Sepulang Kunker

Ditambahkan Sutarmidji, khusus di Kalbar akan tetap diberlakukan syarat bepergian ke luar maupun masuk ke wilayahnya harus menyertakan hasil rapid test atau swab pada saat di pintu masuk.

“Kita masih belum aman makanya Presiden sudah mengatakan harus menggunakan masker karena protokolnya seperti itu dan seluruh pegawai harus menggunakan masker di luar maupun di dalam ruangan. Buka boleh, tapi sebentar saja dan harus dipakai lagi,” jelasnya.

Dikatakan, akan terus memantau dan mengajak semua pihak untuk terus kampanye menggunakan masker yang akan melibatkan tim penggerak PKK dengan menyiapkan 200 ribu masker dari tiap kabupaten kota di Kalbar.

Baca juga : Covid-19 di Secapa Itu Sebuah Anomali

Diketahui, Dinas Kesehatan Kalbar pada Sabtu (1/8) melalukan rapid test acak terhadap seluruh penumpang pesawat terbang Citilink dari Surabaya, Jawa Timur. Dari 21 penumpang yang dites, dua orang dinyatakan reaktif.

“Dua orang tersebut, satu orang warga Kabupaten Kubu Raya dan satu orang warga asal Jombang, Jawa Timur yang akan mencari pekerjaan di Pontianak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson.

Menurut dia, kedua orang yang reaktif sudah langsung dilakukan tes swab untuk dipastikan apakah positif Covid-19 atau tidak. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.