Dark/Light Mode

Lanskap Komunikasi Media Berubah, Wajar Pemerintah Gunakan Influencer

Sabtu, 5 September 2020 07:45 WIB
Influencer/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Influencer/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Influencer yang mendukung pemerintah, didelegitimasi menjadi buzzer. Padahal, ini kurang etis. Bahkan artis yang mendukung isu tertentu dijelekkan, disebarkan seolah yang dilakukan salah. Justru menggunakan influencer, menggunakan saluran media baru, anggaran lebih kecil, menghemat APBN, ketimbang iklan di TV,” ucapnya.

Seringkali juga dilupakan, mereka yang menyerang tokoh negara, misal Presiden, tidak pernah dikupas tuntas media, siapa saja mereka, siapa yang membiayai, apa kepentingannya. Padahal, lambang negara seringkali dijelekkan dengan tidak pantas. Dan notabene itu melanggar hukum. Dan di Indonesia, negara pun tidak ambil tindakan berlebihan. “Jelas di sini bahwa Indonesia tidak berada di satu negara otoriter,” ujarnya.

Baca juga : Dorong Pergerakan Ekonomi, Kementan Percepat Belanja Pemerintah Di Tengah Pandemi

Jubir Presiden, Fadjroel Rachman, menambahkan, di tengah era new media, komunikasi pemerintah saat ini lebih horizontal, sharing, dan mengajak semua pihak berpartisipasi. Juga, menggunakan berbagai jaringan yang ada. Baik jaringan di level pemerintah, relawan, stafsus, dan lain-lain, untuk mengkomunikasikan kegiatan pemerintah. Jika pun dengan tokoh publik, artis, juga tidak selalu ada relasi transaksional. Misal, mengundang Maia Estianty ke Istana Presiden, dalam rangka sosialisasi agar membantu masyarakat menggunakan masker untuk melindungi diri mencegah Covid-19.

Jadi, penggunaan influencer, semata karena lanskap komunikasi sudah berubah. Pemerintah menggunakan apa yang menjadi tren dan memanfaatkan sebaik-baiknya. Ia pun menjamin, pemerintah bersikap fair baik terhadap media baru maupun media konvensional.

Baca juga : Bamsoet Minta Komunitas Motor Besar Turut Bangkitkan Pariwisata

Saat ini, rata-rata waktu yang dihabiskan orang di internet mencapai 7 jam 59 menit per hari. Untuk medsos sekitar 3 jam 26 menit. Sementara, untuk televisi hanya 3 jam. Landscape komunikasi sudah berubah. "Jadi, tidak ada masalah dengan problem influencer ini. Ini adalah fakta baru dan tidak ada yang bisa menahannya, kita manfaatkan sebaik-baiknya," kata Fadjroel. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.