Dark/Light Mode

Demi Memuliakan Profesi

Seragam Satpam Diubah Mirip Polisi, Kalau Kesejahteraannya?

Kamis, 17 September 2020 05:21 WIB
Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono. (Istimewa)
Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seragam Satuan Pengamanan (satpam) kini sama dengan seragam kepolisian. Warnanya cokelat. Satpam juga punya jenjang kepangkatan.

Kapolri Jenderal Idham Azis yang mengubah seragam satpam jadi warna cokelat dan jenjang kepangkatan. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.

Sebelumnya, hal itu diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah.

Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menjelaskan, warna cokelat merupakan warna netral, melambangkan kebersahajaan pondasi, stabilitas, kehangatan, rasa aman dan nyaman, rasa percaya, keanggunan, ketabahan serta kejujuran.

“Filosofi baju satpam warna cokelat muda dan cokelat tua untuk celana, identik dengan warna tanah atau bumi, kayu dan batu yang berarti warna alami,” ujar Awi, Senin (14/9).

Kata Awi, kemiripan warna seragam satpam dengan polisi diharapkan dapat menimbulkan kedekatan emosional dan menumbuhkan kebanggaan. Aturan ini juga untuk memuliakan profesi satpam.

Baca juga : Pengusaha Minta Kebijakan Lintasan Penyeberangan Dievaluasi, Ini Alasannya

“(Aturan lama itu) tetap dapat digunakan dan wajib menyesuaikan dengan peraturan ini paling lambat satu tahun, terhitung sejak peraturan kepolisian ini diundangkan,” jelasnya.

Sikap netizen terbelah. Ada yang menilai, perubahan seragam satpam menjadi warna cokelat bisa menimbulkan masalah baru. Bakal ada kebingungan di masyarakat untuk membedakan antara Satpam dan polisi, atau sebaliknya antara polisi dan satpam.

Apalagi kalau melihatnya dari jauh dan selintas. “Satpam udah bagus seragamnya, gak usah macem-macem segala diganti. Jangan sampe nanti masyarakat nyangka satpam itu polisi, rusak nama satpam nanti,” ujar Iamnoevil17.

”Warna baju untuk membedakan institusi. Kalau dibuat sama entar ada fitnah atau salah atau memanfaatkan institusi lainnya,” ujar AlvaFila.

HeroeMS mengatakan, sebaiknya Kapolri prioritaskan peningkatan kompetensi satpam yang fungsinya memang sebagai kepanjangan dari fungsi kepolisian. Yaitu, fungsi menjaga ketertiban dan keamanan.

“Bukan penyamaan seragam cokelatnya. Selain membebani masyarakat, akan lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya,” katanya.

Baca juga : Duh, Virus Dinasti Politik Nular Ke Partai Gerindra

“Ini sebenarnya siapa yang di-downgrade siapa yang di-upgrade? Uniform itu identity berdasarkan tupoksi, nggak bisa disama-samain,” tutur Westcoast1816.

Rasidah96278226 menilai kebijakan menyamakan seragam satpam dengan polisi merupakan kebijakan yang aneh. Kebijakan Kapolri justru membuat masyarakat bingung, tidak bisa lagi membedakan mana satpam dan mana polisi.

“Kalo kek gini kan bingung jadinya. Napa sih pake diubah segala, kek kurang kerjaan aja. Aku malah sempat mikir pasti ada rencana di balik perubahan ini,” ujar Rasidah96278226.

“Kalau niatnya untuk menimbulkan kedekatan emosional sampai memuliakan profesi, sebaiknya seragam polisi yang disamakan dengan satpam,” sindir Mermaiddustt.

“Kurang kerjaan Kapolri. Mereka gak butuh seragam baru. Kalo memang memikirkan nasib satpam bilang Kapolri mereka butuh kesejahteraan. Masih banyak noh satpam yang digaji di bawah UMK & tanpa tunjangan, baik kesehatan maupun ketenagakerjaan,” ungkap Pacitan_victory.

Sementara, Syamsfitri mendukung keputusan seragam cokelat untuk satpam. Kata dia, satpam dengan seragam mirip polisi akan kelihatan bagus.

Baca juga : Polisi Bakal Gandeng Preman

“Akan tetapi saya menyarankan agar semua personel Kepolisian Republik Indonesia menggunakan Seragam Jas PDU, pada saat tugas baik di kantor dan di lapangan (Piket),” ujarnya.

Dodi Sudewo mendukung langkah Kapolri yang mengubah seragam satpam menjadi coklat. “Karena selama ini banyak pelaku tindak kejahatan sering meremehkan satpam,” kata dia.

“Sebuah kebijakan yang positif, terlebih jika diberikan perhatian lebih pada profesi satpam dari kepolisian, dilindungi dan di-back-up,” tambah Bakti Negara.

Komentator mengaku geram dengan masyarakat yang masih ngeributin seragam satpam yang mirip polisi. “ Yang penting itu tindakan aparat terhadap rakyat sesuai yang seharusnya,” tandasnya. [ASI/TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.