Dark/Light Mode

Resesi Picu 5 Juta Pengangguran Baru

Jangan Jadi Bangsa Pemalas, Ayo Berusaha, Jangan Nyerah

Sabtu, 26 September 2020 07:37 WIB
Ilustrasi buruh pabrik. (Foto: Antara)
Ilustrasi buruh pabrik. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional memasuki resesi pada kuartal III-2020 akhir September. Pasalnya, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi hingga minus 1,7 persen.

Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Sementara, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen.

Baca juga : Bangsa Terdidik, Bangsa Yang Mempelajari Sejarah

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi di minus 1,7 persen dan 0,6 persen, akan meningkatkan kemiskinan dan pengangguran secara signifikan.

Sekarang, kata dia, jumlah pengangguran kurang lebih 7 juta orang dan akan bertambah le bih dari 5 juta saat resesi. “Apalagi, setiap tahun di Indonesia ada tambahan 2,24 juta orang yang membutuhkan lapangan kerja baru,” jelas Rosan pada diskusi virtual, Kamis (24/9).

Baca juga : Jalur Sepeda Di Bandung, Baiknya Contek Negara China

Selain itu, lanjut Rosan, berdasarkan data ketenagakerjaan, saat ini ada 8,14 juta orang yang setengah menganggur dan 28,41 juta orang pekerja paruh waktu. Dengan demikian, setidaknya ada 46,3 juta orang yang tidak bekerja secara penuh.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.