Dark/Light Mode

Pastikan Dulu Keamanan & Efektivitasnya

IDI Minta Terawan Nggak Terburu-buru Vaksinasi

Jumat, 23 Oktober 2020 06:38 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (istimewa)
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto tidak terburu-buru melakukan vaksinasi Covid-19. Pemerintah harus menjamin keamanan vaksin tersebut sebelum disuntikkan kepada masyarakat.

KETUA Umum IDI Daeng M Faqih mengatakan, target vaksinasi yang dipatok Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada November dinilai terlalu terburu-buru.

Menurutnya, berdasarkan perintah Presiden Jokowi, pemerintah terkait tidak boleh sembarangan dan tergesa-gesa melakukan vaksinasi.

Baca juga : Pertamina Raih Penghargaan dari Gubernur Kaltim

“Perlu diadakan persiapan yang baik dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan, serta persiapan pelaksanaannya,” kata Daeng, melalui surat yang ditujukan kepada Menkes.

Daeng mengatakan, terdapat beberapa pertimbangan seperti keamanan, imunogenitas dan efektivitas vaksin, yang harus dijamin negara sehingga mampu memberikan rasa aman di tengah masyarakat.

Dia membandingkan dengan proses pengadaan vaksin di Brazil. Dari hasil uji klinis vaksin produksi Sinovac di Brazil sudah selesai dilakukan terhadap 9.000 orang. Tapi, Pemerintah Brazil tidak terburu-buru mengeluarkan vaksin dan memilih untuk menambahkan hingga 15.000 orang yang diuji coba.

Baca juga : PSBB Total, OJK Pastikan Seluruh Layanan Industri Jasa Keuangan Tetap Beroperasi

“Kita bisa melihat bahwa unsur kehati-hatian juga dilakukan negara lain dengan tetap menunggu data lebih banyak lagi dari hasil uji klinis fase tiga,” ujarnya.

Daeng menambahkan, di tengah situasi pandemi seperti ini, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah mengizinkan pembuatan dan penyediaan vaksin melalui pintu perizinan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dia berharap BPOM benarbenar memperhatikan tuntutan IDI terhadap program vaksin tersebut apabila memang harus diadakan dalam skema darurat.

Baca juga : Menperin Kerahkan Tiga Dirjen Blusukan Ke Kawasan Industri

Selain itu, dia juga meminta pemerintah mempertimbangkan rekomendasi Indonesia and Technical Advisory Group on Immunization(TAGI) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization of the World Health Organization (SAGE WHO).

“Kami yakin bahwa BPOM akan menjaga kemandirian dan profesionalismenya,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.