Dark/Light Mode

MUI: Jangan Terprovokasi Isu Boikot Produk Prancis!

Jumat, 30 Oktober 2020 06:48 WIB
Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Terkait hal ini, Direktur Jaringan Moderasi Indonesia Islah Bahrawi menilai, umat Islam acap latah dalam menyikapi isu-isu seperti itu.

Menurutnya, lebih baik menganalisis sebuah permasalahan terlebih dahulu, sebelum bersikap.

Baca juga : Hati-hati, Isu Boikot Produk Prancis Ditunggangi Buzzer

"Reaksi umat Islam seringkali terjadi karena latah. Ketika sebuah isu meletup dan bergesekan dengan agama, semua orang kadang segera menutup mata. Tanpa pernah menganalisis kejadian sebenarnya. Inilah mengapa militansi umat Islam seringkali dijadikan alat bentur, untuk pertempuran orang lain," tutur Islah.

Sementara itu, Senior Investigator Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Arnold Sihombing memperingatkan, seruan boikot produk sebuah negara bisa menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca juga : Indonesia, Nggak Ikutan ?

"Akan ada pelaku usaha yang mengambil keuntungan, dengan menyerang produk saingannya," jelas Arnold.

Hal serupa juga diungkap pengamat dan aktivis sosial media Wicaksono.

Baca juga : Di Balik Gerakan Boikot Produk Prancis Di Negara-Negara Muslim

Pemilik akun Twitter @ndorokakung ini menyatakan, upaya ‘riding the wave’ alias menunggangi isu untuk mencari keuntungan komersial, kerap ditemukan di jagat sosial media Indonesia.

Melalui cuitannya pada Rabu (27/10), Wicaksono mengunggah tangkapan layar yang berisi percakapan, untuk mencari buzzer di media sosial untuk menggaungkan aksi boikot.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.