Dark/Light Mode

Lana Yurisa Ayodya, Pustakawan Perpustakaan Nasional

Pelayan Itu Bernama Duta Perpusnas

Selasa, 17 November 2020 05:24 WIB
Pustakawan Perpusnas Lana Yurisa Ayodya (Foto: Istimewa)
Pustakawan Perpusnas Lana Yurisa Ayodya (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Petugas Duta Perpustakaan Nasional tidak pernah memungut biaya dari pemustaka dalam bentuk apa pun di dalam pelayanannya. Segala bentuk pelayanannya dilakukan secara gratis sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan perpustakaan nasional. Baik itu layanan informasi, bimbingan pemustaka, maupun penyambutan tamu VIP dan layanan lain yang diberikan. Hal ini adalah sebagai perwujudan semangat transparan. Duta perpustakaan nasional harus menjunjung tinggi nilai-nilai integritas. Dalam implementasinya, hal ini diwujudkan dengan mengemban tugas secara bertanggung jawab, serta berkomitmen tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Selain itu, nilai integritas juga diwujudkan dengan berpikir, berperilaku, dan berkata dengan baik, serta sesuai dengan prinsip-prinsip dan etika yang berlaku di lingkungan perpustakaan nasional.

Tentu saja, Duta Perpustakaan Nasional sebagai ujung tombak dari pelayanan perpustakaan nasional yang menjadi wajah Perpustakaan Nasional secara umum. Terlebih lagi di era revolusi industri 4.0 ini, yang pembagian informasi begitu cepat, Duta Perpustakaan Nasional harus dapat menjaga nama baik Perpustakaan Nasional. Karena itulah, petugas Duta Perpustakaan Nasional harus mengerti serta mengimplementasikan nilai-nilai semangat PASTI dalam menjalankan tugas, khususnya tugas duta perpustakaan nasional.

Baca juga : Pentingnya Uji Publik Grand Desain Keolahragaan Nasional Untuk Prestasi

Sudah sejak dahulu, masyarakat memiliki stigma yang buruk terhadap pelayanan publik. Dengan diadakannya program Duta Perpustakaan Nasional, diharapkan dapat mengubah stigma masyarakat yang buruk dengan menerapkan nilai-nilai PASTI, memberikan informasi yang dibutuhkan pemustaka dengan cepat, tepat dan akurat, serta memberikan pelayanan prima juga melayani pemustaka dengan menjunjung tinggi keramah-tamahan. Untuk mewujudkan prinsip pelayanan prima, Duta Perpustakaan Nasional harus mengutamakan kepedulian kepada pemustaka, serta menyelaraskan antara  kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas Duta Perpustakaan Nasional yang sesuai dan berorientasi pada standar pelayanan di lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 

Menjadi Duta Perpustakaan Nasional bukanlah beban pekerjaan, maupun prestige. Menjadi petugas Duta Perpustakaan adalah suatu amanah dan tanggung jawab yang harus diemban. Namun, semangat pelayanan tidaklah cukup dengan mengemban kewajiban, melainkan diperlukan juga rencana dalam bidang kepustakawanan, informasi, serta pelayanan. Sesuai dengan motto duta perpustakaan nasional yaitu melayani dengan hati.

Baca juga : PT Pos Terus Salurkan Bantuan Sosial Tunai Ke Daerah Terluar

Di usia kemerdekaan Indonesia yang ke-75 ini, masyarakat luas berharap Duta Perpustakaan Nasional dapat memajukan lagi Perpustakaan Nasional sebagai Lembaga yang menaungi, juga mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Dengan dibentuknya tim Duta Perpustakaan Nasional diharap dapat mengubah stigma buruk masyarakat menjadi lebih baik, serta tetap memberikan pelayanan serta informasi terbaik bagi pemustaka. Program Duta Perpustakaan kiranya dapat terus berlanjut, memberikan informasi, mengedukasi, dan melayani masyarakat Indonesia dengan sepenuh hati tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antargolongan, sesuai dengan semangat kemerdekaan dan Pancasila.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.