Dark/Light Mode

Ruangan Digeledah, Uang Ratusan Juta Disita KPK

Pak Menag, Itu Uang Apa?

Selasa, 19 Maret 2019 04:50 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Tedy Octariawan Kroen/Rakyat Merdeka)
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Tedy Octariawan Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Kasus suap jual beli jabatan yang menimpa Rommy mulai merembet ke kantor Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Kemarin, ruang kerja Menag digeledah KPK. Uang ratusan juta disita juga. Pak Menag, itu uang apa ya?

Jubir KPK Febri Diansyah mengungkapkan, uang ratusan juta yang disita dari ruang kerja Menag itu, terdiri dari pecahan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat. “Jumlahnya masih dihitung. Yang pasti, disita pecahan dolar Amerika dan rupiah. Sekitar ratusan juta,” ungkap Febri di Gedung KPK, Senin (18/3).

Selain ruang Menag, tim KPK juga menggeledah dua ruangan lain di Kemenag. Ruang kerja Sekjen Kemenag, M Nur Kholis dan ruang Kepala Biro Kepegawaian, Ahmadi.

Baca juga : Puluhan Kilo Ganja Dari Aceh Disita Polres Jakarta Barat

Penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti tambahan. Dari sana, penyidik menyita sejumlah dokumen yang berkaitan dengan proses seleksi jabatan pegawai serta sanksi disiplin terhadap Haris Hasanuddin, Kakanwil
Kemenag Jawa Timur.

Untuk diketahui, Rommy menerima uang Rp 250 juta dari Haris untuk mengurus proses seleksi jabatan sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Dia juga menerima Rp 50 juta dari Muhammad Muafaq Wirahadi untuk mengurus proses seleksi jabatan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Selain menggeledah sejumlah ruangan di Kemenag, KPK juga menggeledah ruang Rommy di Kantor DPP PPP, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakpus. Ada beberapa dokumen yang diambil dari sini. Tapi, tidak ada uang yang disita.

Baca juga : Novanto Minta Riza Chalid Bayar Utang

Selanjutnya, lanjut Febri, KPK akan memanggil Menag dan dua anak buahnya untuk diminta keterangan terkait kasus Romy juga menjelaskan berbagai hal yang disita itu.

Meski begitu, Febri tidak mau berspekulasi saat ditanya kemungkinan keterlibatan Menag dalam kasus ini. “Kita jangan menyimpulkan dulu ya, karena ini kan proses penggeledahan dan dalam proses penggeledahan itu ada bukti-bukti yang perlu disita. Jika dipandang terkait, akan dipelajari lebih lanjut,” jawab eks aktivis ICW itu, diplomatis.

Terpisah, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif tak menampik kemungkinan adanya peran pejabat Kemenag yang membantu Romy. “Ya mungkin saja. Itu masih bagian yang didalami dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Keterlibatan pihak lain belum bisa kita update,” ucap Syarif.

Baca juga : Perusakan Atas Nama Kebaikan

Soalnya, menurut Syarif, praktek korupsi pengisian jabatan yang dilakukan Romy tidak hanya dilakukan di Jawa Timur. Dia mengaku menerima banyak laporan soal itu. Termasuk dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat. “Itu sedang didalami,” bebernya.

Syarif meminta Menag memperbaiki sistem tata kelola di kementerian agar hal yang sama tidak terulang. Dia mengingatkan, Menag sebelumnya, yakni Suryadharma Ali yang juga Ketum PPP, tersangkut kasus korupsi haji. “Kita berharap tidak akan terjadi. Semoga, ini terakhir,” harap Syarif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.