Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bombardir 2 Prajurit TNI Yang Sedang Shalat

Teroris Papua Bikin Emosi Mendidih

Sabtu, 23 Januari 2021 07:50 WIB
Prajurit TNI gugur ditembak KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua. (Foto: iNews)
Prajurit TNI gugur ditembak KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua. (Foto: iNews)

 Sebelumnya 
Mendengar informasi gugurnya 2 prajurit TNI ini, rakyat di dunia nyata dan dunia maya, marah. Anggota Komisi I DPR, Bobby Rizaldi mengutuk aksi kekejaman teroris Papua. Dia mendesak, otoritas keamanan gabungan TNI/Polri segera menangkap pelakunya.

“Rasanya perlu dibentuk operasi khusus seperti Satgas Tinombala karena sudah berulang-ulang dan meresahkan masyarakat,” ujar Bobby, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Panglima Hadi Minta Prajurit TNI Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Politisi Golkar ini menekankan, Satgas yang diusulkannya itu melibatkan Satuan Raider, Kopassus, Marinir, dan Brimob. Apalagi dari 2020 lokasi kejadiannya selalu di daerah yang sama. “Sudah cukup untuk segera diselesaikan dengan satgas khusus. Bukan sekadar patroli gabungan agar lebih intensif dan efektif,” tegasnya.

Guna memutus rantai kejadian, menurut Bobby, pemerintah memerlukan sumber daya yang berbeda. Baik dari jenis Arsenal, jumlah personel, dan logistik. “Oleh karenanya, perlu pembentukan satgas khusus,” sebutnya.

Baca juga : Mahfud Bikin Geger lagi

Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati menilai, kejadian demi kejadian harus dijadikan pembelajaran agar ke depannya tidak terulang lagi. Karena itu, Pemerintah perlu membuat strategi jangka panjang berdasarkan pemahaman. Tujuannya untuk mengatasi sumber kekerasan, kesalahpahaman dan sudut pandang kekeliruan yang bisa saja melahirkan rasa tidak adil di Papua.

Pengamat Papua, Adriana Elisabeth mengatakan, Pemerintah harus memahami gerilya teroris Papua yang selalu berubah. “Selain meningkatkan koordinasi antara institusi keamanan dan intel yang bertugas di Papua, khususnya di wilayah pegunungan tengah,” pungkasnya.

Baca juga : Terawan Bukan Teladan

Dia menambahkan, apabila kehadiran KKB dirasa mengancam keamanan masyarakat, petugas keamanan bisa mengambil langkah untuk mengembalikan stabilitas dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman KKB. “Tapi pengamanan yang bertugas mestinya sudah dibekali dengan pemahaman HAM,” tukas Adriana.

Warganet ikutan komentar. @NakalPejabat mengatakan, kelakuan teroris Papua sudah tak bisa dimaafkan. “Papua sono. Tuh tadi prajurit TNI ditembak mati lagi shalat. Itu the real teroris yang menguras emosi,” cuitnya. “Bom saja, sudah bila kata-kata saja tidak bisa membuatnya berhenti. Apa boleh buat bom saja sarangnya,” sambar @EfendiHendro1. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.