Dark/Light Mode

Skor IPK Indonesia Turun 3 Poin, KPK Salahkan Praktik Suap Di Dunia Ekonomi Dan Politik

Kamis, 28 Januari 2021 19:14 WIB
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index (CPI) Indonesia 2020 turun menjadi 37 dari sebelumnya 40 poin pada 2019. Posisi Indonesia yang tadinya berada di peringkat 85 pun merosot ke 102. 

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut, skor IPK tersebut merupakan cermin untuk menilai usaha bangsa dalam pemberantasan korupsi. Dia menyebut, di sektor hukum, pemberantasan korupsi di Indonesia sudah lebih baik. Tetapi, tidak di beberapa aspek lainnya. Salah satunya, aspek ekonomi dan investasi. 

"Apakah ada kepastian hukum dalam berusaha? Apakah dalam usaha memiliki aspek yang harus memberi suap atau tidak," ujar Ghufron, saat memberikan tanggapan dalam konferensi pers peluncuran CPI 2020 secara virtual, di Jakarta, Kamis (28/1). 

Baca juga : Disebut Penerus JK, Amran Sulaiman Didorong-dorong Maju Pilpres 2024

Selain pada sektor ekonomi, korupsi juga kerap terjadi pada sektor politik dan demokrasi. Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember itu menyebut, masih ditemukan adanya praktik money politics dalam penyelenggaraan Pemilu, Pileg, dan Pilkada. 

"Masyarakat juga masih seakan-akan menerima dan kemudian menganggap serangan fajar, kemudian pemberian sembako, pemberian amplop itu dianggap biasa," bebernya. 

Karena itu, Ghufron mengajak masyarakat untuk bahu-membahu ikut serta dalam upaya pemberantasan korupsi. "Itu bukan hanya beban KPK, bukan hanya beban penegak hukum lainnya tetapi sesungguhnya beban bangsa kita semua," tegas Ghufron. 

Baca juga : Suharso Dan Prabowo Bahas Pemulihan Ekonomi Dan Nuklir

Peluncuran CPI 2020 berlangsung di seluruh dunia secara serentak. Di Indonesia, peluncuran CPI 2020 dirilis Transparency International Indonesia (TII) dengan mengambil tajuk "Korupsi dan Covid-19: Memperburuk Kemunduran Demokrasi".

Berdasarkan data yang dilansir TII, dengan skor 37 maka posisi Indonesia sama dengan Gambia. Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia ada di bawah Timor Leste (40 poin), Malaysia (51 Poin), Brunei Darussalam (60 Poin), dan Singapura (85 poin). Singapura sendiri menempati peringkat kedua skor CPI/IPK dunia.

CPI 2020 bersumber pada 13 survei global dan penilaian ahli serta para pelaku usaha terkemuka untuk mengukur korupsi di sektor publik di 180 negara. Penilaian CPI didasarkan pada skor, di mana skor 0 berarti sangat korup dan skor 100 sangat bersih. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.